jpnn.com, JAKARTA - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga memberikan sejumlah kritik terhadap program pembangunan sumur resapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Nirwono menilai Pemprov DKI Jakarta tidak memiliki perencanaan yang matang dalam pembangunan sumur resapan atau drainase vertikal.
BACA JUGA: Pemprov DKI Lebih Utamakan Formula E Dibanding Penanganan Banjir?
"Penempatan titik-titik sumur banyak yang tidak tepat seperti di trotoar, dekat BKT atau sekitar kali dan kanal," kata Nirwono kepada JPNN.com, Selasa (30/11).
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patri mengatakan sumur resapan akan dibangun sebanyak 22.292 titik untuk mengantisipasi banjir.
BACA JUGA: BW Dampingi Pemprov DKI ke KPK Terkait Formula E, Ruhut Merespons Begini
Hingga saat ini, jumlah sumur resapan yang sudah selesai dibangun ialah 6.233 titik.
Menanggapi hal tersebut, Nirwono menjelaskan drainase vertikal tidak bisa meredam banjir dalam skala kota.
BACA JUGA: Tak Ada Solusi dari Pemprov DKI, Daerah ini Tetap Langganan Banjir Selama Puluhan Tahun
"Drainase vertikal hanya berfungsi membantu mengurangi genangan air skala mikro," ujar dia.
Artinya, sumur resapan hanya bisa mengurangi genangan air di tempat-tempat seperti halaman rumah, sekolah, lahan parkir, jalan di suatu lingungan, taman, dan lain sebagainya. (mcr9/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Adil
Reporter : Dea Hardianingsih