Pengamat Sebut Pom Listrik Jadi Peluang Bisnis Masa Depan

Kamis, 20 Juni 2024 – 20:38 WIB
Stasiun pengecasan daya kendaraan listrik (SPKLU) milik PLN. ilustrasi, Foto: Dedi Sofian/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia makin masif dari tahun ke tahun. 

Pengamat Energi dan Kendaraan Listrik ENTREV Eko Adji Buwono menjelaskan secara global pertumbuhan penjualan kendaraan listrik melonjak 46 persen pada 2023 dibandingkan 2022. 

BACA JUGA: Tangkas Motor Listrik Kantongi Izin Terlengkap untuk Subsidi

Di Indonesia, hingga 2023 ada 188.924 unit kendaraan listrik di Indonesia. Jumlah ini naik drastis dari jumlah pada 2022 yang baru 51.885 unit kendaraan.

Eko menilai untuk mengakselerasi penetrasi kendaraan listrik maka ketersediaan charging station juga menjadi penting. 

BACA JUGA: Amankan Listrik di Momen Iduladha, PLN Tetapkan Masa Siaga 3 Hari

Oleh karena itu, ke depan bisnis "pom listrik" atau charging station di Indonesia menjadi peluang bisnis yang menarik.

"Awareness masyarakat terhadap pentingnya menjaga iklim juga makin besar. Jadi, berganti ke kendaraan listrik bukan haya lebih hemat tetapi juga upaya bersama demi bumi yang lebih baik," kata Eko di Jakarta, Kamis (20/6).

Eko melanjutkan mengambil kisah sukses menjamurnya "pom bensin", "pom listrik" bakal menjadi era baru. 

Untuk itu, kata Eko pemerintah juga harus menangkap peluang ini dengan memberikan berbagai insentif untuk mendorong keterlibatan swasta dalam bisnis charging station ini.

"Bisnis SPKLU sangat menjanjikan keuntungan yang relative bagus. Apalagi kedepan, kebutuhan SPKLU diperkirakan mencapai 48 ribu titik dan 196 ribu titik untuk SPBKLU di Indonesia," kata Eko.

Eko juga menjelaskan, kajian yang dilakukan ENTREV, bisnis charging station ini juga memiliki tingkat pengembalian investasi yang cepat dan menguntungkan.

"Dari model bisnis yang dikembangkan oleh ENTREV, dengan memperhitungkan kondisi kebijakan dan regulasi seperti saat ini maka jika ditarik dengan durasi Waktu 10 tahun, maka Equity IRR-nya bisa mencapai 15 persen dengan perhitungan moderat payback periode-nya (pengembalian investasi) di bawah lima tahun," kata Eko.

Total SPKLU di Indonesia baru mencapai 1.566 unit dan SPBKLU sebanyak 1.772 unit hingga Mei 2024.

Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Permen ESDM Nomor 1 Tahun 2023 Infrastruktur Pengisian Listrik untuk KBLBB dan platform single gateway platform untuk mempermudah bisnis pom listrik ini.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler