jpnn.com, JAKARTA - Faktor finansial disebut menjadi salah satu faktor penyebab pergantian ketua umum PPP.
Muhammad Mardiono yang memiliki kekayaan mencapai Rp 1,27 triliun menjadi ketua umum menggantikan Suharso Monoarfa.
BACA JUGA: Ketum PPP yang Baru Tajir Banget, Hartanya 10 Kali Lipat Suharso
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, dukungan finansial memang berpengaruh besar terhadap kekuatan sebuah partai, apalagi di tahun pemilu.
"Ya mohon maaf tanpa kekuatan finansial yang besar, khawatir PPP tergelincir dan tidak lolos ke Senayan, bisa saja itu menjadi faktornya," kata Ujang saat dihubungi, Senin (5/9).
BACA JUGA: Muhammad Mardiono Siap Bekerja Keras Demi Kebangkitan PPP di Pemilu 2024
Diketahui berdasarkan LHKPN, kekayaan Muhammad Mardiono mencapai Rp 1,27 Triliun.
Sedangkan, harta Suharso hanya Rp 73,06 miliar, tidak sampai 10 persen dari harta sang ketum anyar.
BACA JUGA: Begini Rangkaian Pemberhentian Suharso dari Jabatan Ketum PPP
Namun begitu menurut Ujang, selain finansial ada juga faktor lain, seperti adanya dugaan ketidaksukaan pengurus terkait kebijakan Suharso.
"Misalnya, masuknya PPP ke KIB itu mungkin banyak juga yang tidak suka di internal. Kemudian terkait juga ucapan masalah ampolop kiai," kata Ujang.
Ujang meminta, konflik internal yang kerap terjadi di tubuh partai berlambang Ka'bah disudahi.
Dimulai dari Suryadharma Ali harus melepaskan jabatannya pada 16 Oktober 2014 karena tersangkut kasus korupsi.
Selepas Suryadharma Ali, PPP kembali diguncang konflik internal dan sempat terbelah, yakni kubu Muhammad Romahurmuziy dan Djan Faridz.
"Tentu ini tidak bagus bagi partai Islam yang mempunyai sejarah panjang di Indonesia," katanya.
Ia berharap PPP berkaca pada konflik yang ada pada Partai Hanura.
Mereka tak pernah pulih dari dampak perang saudara tersebut, hingga akhirnya gagal menempatkan kader di DPR pada periode 2019 -2024.
"Nah PPP jangan sampai 2024 nanti tidak mendapat kursi, ini sangat berbahaya dan menyakitkan kader PPP, mestinya menjaga kader PPP menjaga kebersamaan dan kesolidan untuk menghadapi pilpres dan pileg 2024," katanya. (dil/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif