jpnn.com, SERUYAN - Rencana pemerintah mengangkat guru honorer menjadi CPNS harus segera direalisasikan.
Guru honorer di SMK Miftahussalam Kabupaten Seruyan, Moniktia Yosika mengungkapkan, dia sangat antusias dan mendukung wacana tersebut.
BACA JUGA: Jangan Ada Permainan Pengusulan Guru Honorer jadi CPNS
“Tetapi wacana untuk mengangkat honorer menjadi PNS, kalau bisa jangan terlalu banyak syarat. Seperti harus lulus mengikuti serangkaian tes dulu. Kalau bisa mengangkat PNS itu dilihat dari pengabdian dan masa kerjanya. Karena kalau tes kemudian uji kompentensinya dengan sistem pendidikan yang berubah-ubah kurikulumnya akan mempersulit guru,” ucap guru biologi yang sudah 5 tahun menjadi honorer ini.
Dikatakannya, mengandalkan gaji yang diterimanya saat ini dinilai kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
BACA JUGA: Heran, Guru Honorer Diangkat jadi CPNS Jelang Pilpres 2019
“Dari kabupaten Rp1 .350.000, dari sekolah/yayasan kalau disamping ekskul bisa Rp 1.000.000, total Rp 2.350.000. Gaji itu cukup sih karena sudah punya suami yang juga punya penghasilan. Tapi kalau bagi guru yang masih single, apalagi laki-laki yang jadi kepala keluarga gaji segitu masih jauh dari cukup,” terangnya.
Dia mengungkapkan, kalau diangkat jadi CPNS kesejahteraan guru jelas berbeda karena banyak hitungan jam lebih yang dibayar dan tunjangan-tunjangan lainnya.
BACA JUGA: Honorer K2 akan Kawal Janji Pak JK
“Terutama tunjangan pensiun di hari tua, dan merasa lebih diperhatikan oleh negara kalau sudah jadi PNS. Di sekolah saya guru PNS hanya 2 dan sisanya honorer semua,” tambah dia. (uni/abe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kadisdik Kompak Dorong Pemerintah Tuntaskan Masalah Guru
Redaktur & Reporter : Soetomo