jpnn.com - JAKARTA--Forum honorer kategori satu (K1) Kabupaten Nganjuk menilai ada kejanggalan dalam proses pegusulan formasi CPNS, yang menyebabkan proses pengangkatan mereka menjadi CPNS tersendat-sendat.
Pasalnya baik bupati maupun Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) selalu memberikan pernyataan yang berbeda-beda.
BACA JUGA: MENCEKAM! Pocong Suka Gedor-gedor Pintu Rumah Warga, Polisi Turun Tangan
"Kami curiga Bupati Nganjuk bermuka dua. Di depan kami ngomonganya sudah mengajukan surat kepada MenPAN-RB untuk penetapan formasi. Tapi begitu dicek di KemenPAN-RB, katanya usulannya hanya 200 orang makanya belum diproses pengangkatan kami," beber Ketua Forum Honorer K1 Nganjuk Sadjianto kepada JPNN, Jumat (27/11).
Ditambahkan Sekretaris FHK1 Nganjuk Jhon Wadoe, dari BKD Nganjuk malah menyebutkan, formasi K1 belum ditetapkan KemenPAN-RB karena ada oknum di instansi tersebut minta "jatah" banyak.
BACA JUGA: HOREE: Pemerintah Perpanjang Run Way Bandara di Perbatasan Timor Leste
"Ini informasinya sampai ada permintaan upeti oleh oknum KemenPAN-RB. Kami tidak tahu kebenaran infonya, tapi ini sudah kami laporkan dalam surat kami kepada MenPAN-RN, tapi belum direspon," keluhnya.
Kesimpangsiuran informasi inilah membuat honorer K1 Nganjuk menduga-duga ada "permainan" antara daerah dan pusat dalam pengangkatan mereka. Lantaran sudah dua tahun sejak pertimbangan teknis BKN keluar, namun 1.178 honorer K1 belum diangkat satupun.
BACA JUGA: Parah! Parah! Pasien tak Diberi Makan, Toilet pun tak Ada Air
"Masa honorer K1 di 31 instansi lainnya sudah jadi PNS, kami yang belum diproses sama sekali. Ada apa ini? Kalau ingin cari kebenaran, mestinya MenPAN-RB memanggil bupati Nganjuk membahas masalah ini. Kami siap memberikan data-data kalau MenPAN-RB minta," tandas Sadjianto. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Listrik Sering Padam, Ini Alasan PLN Kalteng
Redaktur : Tim Redaksi