Pengawas Ketenagakerjaan Se-ASEAN Berbagi Pengalaman Tangani Kekerasan dan Pelecehan

Rabu, 24 November 2021 – 12:52 WIB
Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker Haiyani Rumondang pada acara Workshop for Labour Inspector on Violence and Harassment at Work Place di Jakarta, Selasa (23/11). Foto: Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Pengawas Ketenagakerjaan se-ASEAN saling bertukar informasi dan pengalaman dalam menangani kasus-kasus kekerasan dan pelecehan di tempat kerja.

Hal itu disampaikan Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker Haiyani Rumondang pada acara Workshop for Labour Inspector on Violence and Harassment at Work Place di Jakarta, Selasa (23/11).

BACA JUGA: Hapus Pelecehan Seksual di Tempat Kerja, Pengawas Naker Se-ASEAN Harus Berkolaborasi

Dirjen Haiyani menyampaikan ada beberapa kelompok di dunia kerja yang sangat rentan terhadap kekerasan dan pelecehan, seperti mereka yang bekerja sendiri di malam hari, orang yang bekerja berkontak dengan publik, bekerja di sektor perbankan dan barang-barang berharga, serta bekerja di lokasi terpencil pada sore dan malam hari.

"Melalui workshop ini peserta dapat mengambil manfaat positif untuk best practices yang dilakukan oleh negara-negara ASEAN lain," sebutnya.

BACA JUGA: Menaker Ida Ingin ASN Pengawas Ketenagakerjaan dan Penguji K3 Makin Profesional

Dia menegaskan fenomena kekerasan dan pelecehan mengakibatkan kerugian terhadap pekerja secara individu maupun perusahaan.

Tidak hanya membentuk lingkungan kerja tidak aman, tetapi juga menimbulkan publisitas negatif perusahaan yang berdampak pada hilangnya kepercayaan publik, dan memburuknya hubungan antara perusahaan dan pembeli internasional.

BACA JUGA: Kemenaker Terjunkan Pengawas Ketenagakerjaan K3 ke Lokasi Lift Jatuh di Margo City

Dirjen Haiyani mengungkapkan untuk menjawab tantangan tersebut, ILO atau Organisasi Perburuhan Internasional telah menerbitkan instrumen terkait dengan penanganan kekerasan dan pelecehan di tempat kerja melalui Konvensi ILO Nomor 190, dilengkapi dengan Rekomendasi Nomor 206 tentang Kekerasan dan Pelecehan.

Workshop penanganan kekerasan dan pelecehan di tempat kerja ini merupakan salah satu kegiatan di bawah ASEAN OSHNET Work Plan 2021-2025 dan merupakan salah satu program dalam mendukung keketuaan Menteri Ketenagakerjaan Indonesia pada ASEAN Labour Ministerial Meeting.

"Indonesia dapat mencontoh (penanganan) mana yang bisa dipraktekan, dan bisa sama baiknya untuk Indonesia. Peran Pengawas Ketenagaakerjaan sangat penting karena itu workshop ini diharapkan mampu berikan manfaat sebaik-baiknya bagi negara-negara ASEAN," ujar Dirjen Haiyani.

Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi mengajak seluruh peserta workshop lebih memperkuat koordinasi di bawah ASEAN OSHNET dan bekerja sama mempromosikan kerja layak bagi pekerja dengan menghapus kekerasan dan pelecehan di tempat kerja.

"Saya juga berharap workshop ini ditindaklanjuti dengan aksi nyata untuk menciptakan keselamatan, kesehatan dan kenyamanan lingkungan kerja bagi pekerja," kata Sekjen Anwar saat menutup workshop tersebut. (mrk/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler