Pengawasan di Kejagung Disoal Politikus PDIP

Selasa, 06 Desember 2016 – 15:46 WIB
Kejaksaan Agung. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Sistem pengawasan dan pembinaan di internal Kejaksaan Agung (Kejagung) dipersoalkan oleh politikus PDI Perjuangan Junimart Girsang.

Sebab, hingga kini masih ditemukan banyak oknum jaksa nakal terlibat kasus dugaan tindak pidana seperti suap.

BACA JUGA: Begini Cara KPK Telusuri Dugaan Aliran Uang ke Muhaimin Iskandar

Anggota Komisi III DPR itu memberi contoh adanya jaksa yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Sumatera Barat dan Jawa Barat.

Terbaru kasus yang ditangani sendiri oleh internal kejaksaan melalui tim satuan pemberantasan pungutan liar (Saber Pungli) di Kejati Surabaya.

BACA JUGA: Polri Gulung Jaringan Teroris, Aksi 212 Bersih dari Teror

Hal ini disampaikan Junimart, setelah Jaksa Agung M.Prasetyo memaparkan evaluasi kinerjanya sepanjang 2016 di Komisi III DPR, Selasa (6/12).

Termasuk berkaitan dengan pembinaan dan pengawasan internal terhadap jaksa di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Polri Kantongi Bukti Aliran Dana ke Tersangka Makar

"Ini kan berulangkali terjadi. Sementara di kita ini fungsi pengawasan itu sangat indah sekali kedengarannya," kata Junimart dalam rapat dengan Jaksa Agung.

Khusus untuk penangkapan tim saber pungli terhadap jaksa di Kejati Jatim, Ahmad Fauzi, ada informasi bahwa dia ditangkap tim Saber Pungli, karena orang dekat Kajati Jatim Maruli Hutagalung itu juga akan diciduk oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Saya mendengar kejaksaan melakukan saber pungli tersebut karena ada info yangbersangkutan akan ditangkap KPK. Betul gak ini Pak. Perlu Kejagung klarifikasi supaya tidak bias info ini," kata Junimart mempertanyakan.

Menjawab pertanyaan Junimart, Prasetyo menyatakan bahwa pengawasan di kejaksaan merupakan tiang utama.

Dia tidak membantah ada anak buahnya yang ditangkap KPK, seperti di Sumbar dan Jabar. Namun, politikus Nasdem ini menyatakan tak pernah menghalang-halangi.

Dia juga membantah telah menelikung KPK yang ingin menangkap anak buahnya di Kejati Jatim.

"Tidak benar kami dulu-duluan dengan KPK untuk kasus Jatim. Saber Pungli sudah mencium adanya penyelewengan dari jaksa bersangkutan," jawab Prasetyo.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Revolusi Mental di Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler