Pengembangan Keterampilan Menjadi modal utama di dunia kerja

Senin, 20 November 2023 – 08:02 WIB
Pengembangan Keterampilan Menjadi modal utama di dunia kerja. Foto: dok. LKP Puspita Martha

jpnn.com, JAKARTA - Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) adalah program layanan pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada pengembangan keterampilan kerja bagi peserta didik agar memiliki kompetensi di bidang tertentu.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbudristek Kiki Yuliati mengatakan, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) adalah laboratorium untuk menyiapkan SDM unggul yang mampu menghadapi tantangan di masa depan.

BACA JUGA: Buka Pelatihan DUDI Batik Cap di IKN, Menaker Ida Berpesan Begini

PKK disiapkan agar peserta didik dapat lebih mengembangkan keterampilannya untuk bekerja, sementara PKW digagas agar peserta didik terlatih berwirausaha.

"LKP didorong untuk mengikuti kedua program tersebut," ujar Kiki Yuliati, dalam keterangannya, Senin (20/11).

BACA JUGA: Imbauan Kemendikbudristek soal DUDI kepada Kepala SMK hingga Para Orang Tua 

LKP Puspita Martha International Beauty School sebagai mitra pemerintah mendukung program penyiapan SDM yang unggul.

Oleh karena itu, pada 2023, LKP Puspita Martha kembali terpilih untuk menyelenggarakan program PKK sebagai salah satu cara menyiapkan peserta didik yang memiliki keterampilan unggul.

BACA JUGA: 2 Program Merdeka Vokasi, Siswa SMK Lebih Cepat Terserap DUDI

Salah satu narasumber Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) PT Cantika Puspa Pesono, Mien Rogi menyampaikan jika di dunia kerja, keterampilan ataupun kemampuan perorangan sangat diperlukan.

Perempuan yang telah 30 tahun berkecimpung di industri kecantikan ini menambahkan salah satu cara menjaga standar adalah dengan melakukan kontrol kualitas.

"Pekerjaan di industri kecantikan membutuhkan keterampilan dan juga kepercayaan konsumen. Makin ahli seorang terapis, makan akan dapat diandalkan dan bertahan lama di industri ini," tuturnya.

LKP Puspita Martha berupaya menjaga standarisasi sebagai lembaga yang ditunjuk oleh Ditsuslat dari awal program PKK dengan melakukan evaluasi berkala yang memperkuat standar kompetensi para peserta.

LKP Puspita Martha tidak hanya melatih para peserta namun juga membantu penyerapan kerja dan terus memonitoring perkembangan para peserta di tempat pekerjaannya masing-masing.

Memenuhi persyaratan sebagai mitra yang terpilih untuk menyelenggarakan program PKK, LKP Puspita Martha berhasil memenuhi kriteria minimum, bahkan mencapai aktualisasi hingga 95%.

"Harapannya tahun ini 100% lulusan program PKK Puspita Martha bisa terserap bekerja di industri kecantikan," tuturnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler