jpnn.com, BANYUWANGI - Udara pagi yang sejuk dan basahnya tanah sisa hujan tadi malam mengiringi perjalanan tim peneliti Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Kementan menuju Glenmore Banyuwangi.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam dari Kota Banyuwangi, Tim sampai Tegalharjo Glenmore Banyuwangi Jawa Timur tepatnya di Gunung Krikil di lahan PT. New View Glen Falloch.
BACA JUGA: Kaki Gunung Rinjani Penyangga Bawang Putih Nasional
Di pintu masuk kebun, disambut dengan hamparan tanaman pepaya Merah Delima berumur 3 bulan yang sudah mulai berbunga dan berbuah.
Tujuan perjalanan tim peneliti adalah untuk memonitoring pengembangan pepaya Merah Delima di lokasi ini. Asisten Direktur Bambang Herijanto dan Manager produksi Untung Edi S berkesempatan mendampingi rombongan.
BACA JUGA: Mentan Pastikan Kesehatan Kuda Peserta Asian Games 2018
Perkebunan yang berada pada 300-700 m ini awalnya merupakan perusahaan tanaman perkebunan tetapi saat ini bertambah pada pengembangan hortikultura didukung dengan agroeduwisata.
Perkebunan seluas 910 ha ini dipimpin oleh direktur yaitu Raymond Tjandra dan Richard Tjandra. Di usia yang tergolong muda, dua bersaudara yang telah menyelesaikan studi di University of British Columbia, Sauder School of Business di Vancouver, Canada dan Brandeis University di Waltham, Massachussets ini memilih kembali ke Indonesia untuk berkiprah di agribisnis perkebunan dan hortikultura.
BACA JUGA: Mentan Optimalkan Pasokan Sayuran Ibukota dari Bantaran BKI
Salah satu komoditas hortikultura yang diunggulkan yaitu pepaya. Sejak pertengahan tahun 2017 PT. New View Glen Falloch mulai menanam sekitar 24 ha pepaya Merah Delima dan saat ini sudah mulai panen.
Menurut Tri Budiyanti (Peneliti Balitbu Tropika), pepaya Merah Delima dapat beradaptasi dan berproduksi dengan baik di perkebunan ini.
"Tanah yang sangat subur dan curah hujan yang hampir merata di sepanjang tahun sangat mendukung untuk budidaya pepaya di daerah ini," katanya.
Hamparan pepaya Merah Delima dengan buah yang lebat dengan latar belakang perbukitan dan tanaman kelapa menjadi pemandangan yang menarik di perkebunan tersebut. Untuk meningkatkan kualitas buah tim peneliti menyarankan untuk penambahan pupuk KNO3 dan pengapuran lahan.
Sebagian hamparan pepaya Merah Delima ditanam dengan tumpangsari cabe rawit dan kelapa hibrida dengan jarak tanam pepaya 4x2 m. Kelapa hibrida masih muda, tajuknya masih kecil sehingga tidak mengganggu pertumbuhan pepaya.
Bambang optimis pepaya Merah Delima menjadi salah satu komoditas yang dapat bernilai jual tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. Pada kunjungan ini, tim peneliti berkesempatan diskusi dengan Direksi Raymond dan Richard membahas tentang pengembangan tanaman buah di PT.New View Glen Falloch.
Raymond mengharapkan ada kegiatan Balitbangtan Kementan yang dikerjasamakan dengan PT.New View Glen Falloch. Perusahaan mempunyai aset lahan yang luas dan subur sehingga punya potensi besar untuk pengembangan komoditas hortikultura komersial dan eksotis.
Balitbu Tropika mendukung pengembangan tanaman buah dengan memberikan bimbingan teknologi disertai pengenalan inovasi teknologi buah tropika. Pepaya Merah Delima dan komoditas hortikultura lainnya dapat menjadi komoditas komersial unggulan guna memenuhi kebutuhan buah lokal.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Transfer Teknologi Inovasi Jeruk dan Buah Subtropika
Redaktur : Tim Redaksi