Pengembangan Usaha Syariah Libatkan Peran Perempuan

Sabtu, 24 April 2021 – 20:37 WIB
Webinar bertema Perempuan Tangguh yang Menginspirasi bagi Pembangunan Ekonomi Syariah Indonesia dalam rangka Hari Kartini 21 April. Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) terus mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Dukungan itu salah satunya lewat pengembangan layanan bank syariah pelat merah PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI).

BACA JUGA: Dituding tak Hargai Nathalie Holscher, Anak Sule: Kebenarannya Semua yang Tahu Putri

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan pasar keuangan syariah di Indonesia terus berkembang, tidak hanya melalui perbankan syariah, tetapi juga melalui pasar modal, bahkan fintech syariah.

"BI terus melakukan pemberdayaan ekonomi dan keuangan syariah salah satunya melalui pemberdayaan perempuan. Berbagai program sinergi pengembangan usaha syariah yang dilakukan BI bersama stakeholders melibatkan peran perempuan," ujar Destry dalam webinar Perempuan Tangguh yang Menginspirasi bagi Pembangunan Ekonomi Syariah Indonesia.

BACA JUGA: Wapres: BSI Energi Baru Keuangan Syariah Indonesia

Karena itu pula, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, peran perempuan semakin diperhitungkan di Tanah Air baik dari sisi bisnis maupun keuangan, termasuk di perbankan syariah secara umum dan BSI khususnya.

Partisipasi perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di perekonomian, sosial, maupun politik, lanjut dia, bukan karena belas kasihan, namun karena kemampuan dan profesionalitas kaum wanita.

BACA JUGA: Pembuat Video Chat Palsu Minta Maaf, Iis Dahlia: Kamu Bukan Menghibur, Tetapi Menyakiti

Dalam paparannya, Desainer Amy Atmanto menyampaikan mimpinya tentang Unicorn Modest Fashion Moslem Indonesia yang dilirik dunia. 

Amy memamparkan belanja modest fashion ranking dunia terbesar saat ini adalah Turki dengan total belanja 29 billion dollar, UAE dengan spending 23 billion dollar diururtan kedua dan Indonesia dengan total spending 21 billion dollar diururtan ke 3.

Sementara untuk export Tiongkok 10,6 billion dollar diurutan pertama lanjut India 3,1 billion dollar & Turki sebesar 2,3 billion dollar. 

Pada 2024 diperkirakan belanja Moslem dan clothing apparel akan tumbuh sebesar 6 persen mencapai 402 billion dollar.

Selain itu Indonesia juga merupakan pasar domestik ketiga terbesar dengan nilai belanja 21 truliun dollar, saat ini pencarian Google dengan keyword 'moslem fashion' Indonesia tebesar yaitu 77%, diikuti oleh Malaysia 15% dan sisanya Inggris dan negara lain.

Dengan demikian potensi export yang besar ke Saudia Arabia, Pakistan, UAE, serta Eropa Selatan, Eropa Timur dan Asia Selatan terbuka lebar dan tak pelak memutuhkan dukungan investor, pemerintah dan perbankan.

Amy berharap para pelaku Modest Fashion Indonesia terus berinovasi sehingga mampu menarik minat para angel investor agar tidak hanya berinvestasi pada start up di bidang aplikasi teknologi saja.

"Kami berharap prospek industry modest fashion di Indonesia dapat direalisasikan sampai munculnya unicorn modest fashion moslem Indonesia pungkas Amy yang juga pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah Indonesia (MES)," seru Amy.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kolesterol Justru Naik Saat Puasa? Ini Lho Penyebabnya


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler