Pengguna Aplikasi Bertambah, Sontak Pendapatan Bank Neo Commerce Melonjak

Senin, 09 Mei 2022 – 22:18 WIB
Direksi Bank Neo Commerce. Ilustrasi Foto: BNC

jpnn.com, JAKARTA - Bank Neo Commerce (BNC) membukukan kinerja positif pada awal (kuartal I) 2022, dengan kenaikan Net Interest Income (NII) sekitar 214,3 persen atau Rp 198 miliar.

Pada periode yang sama tahun lalu, NII BNC hanya Rp 63 miliar.

BACA JUGA: Gusti Randa Diciduk Polisi, Kasusnya Berat

Kenaikan itu juga terlihat dari pendapatan pada kuartal I 2022, yaitu sebesar Rp 448 miliar atau naik 204,8 persen dari periode sebelumnya sebesar Rp 147 miliar.

Bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (IV-2021), Net Interest Income (NII) kuartal I-2022 mengalami kenaikan 167,1 persen dari Rp 74 miliar menjadi Rp198 miliar.

BACA JUGA: Tahun Ini BNC Fokus Penguatan Transformasi ke Bank Digital

Adapun di sisi total pendapatan juga naik 85,6 persen dari Rp 241,4 miliar di kuartal IV 2021 menjadi Rp 448 miliar di kuartal I 2022.

Kenaikan pendapatan di atas diikuti dengan penurunan beban operasional perseroan, sehingga pada kuartal I BNC mencatatkan kerugian bersih yang cenderung menurun.

BACA JUGA: Bank Neo Commerce Segera Realisasikan Right Issue Rp 2,5 Triliun

Masing-masing sebesar Rp 163 miliar pada Januari, turun menjadi Rp 150 miliar di Februari, dan Rp 100 miliar pada Maret 2022, sehingga total kerugian pada kuartal I 2022 ialah Rp 413 miliar.

Menurut Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan, melihat pertumbuhan kinerja BNC yang positif dan beberapa faktor lainnya, BNC optimistis kinerja tahun ini dapat melampaui tahun sebelumnya, juga dapat menjaga sustainability kinerja ke depan.

"Kami akan memanfaatkan momentum pertumbuhan tahun lalu sebagai pelecut semangat kami pada tahun berjalan ini untuk makin baik dalam mengembangkan bisnis perseroan. Kami yakin BNC dapat terus mengoptimalkan kinerjanya pada tahun ini," kata Tjandra dalam siaran pers, Senin (9/5).

Adapun pertumbuhan kinerja positif dan optimal yang berkelanjutan ini seiring juga dengan pertumbuhan bisnis, antara lain kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang cukup tinggi, yaitu sekitar 121,4 persen yoy dari Rp 4,2 triliun di kuartal I 2021 menjadi Rp 9,3 triliun di kuartal I 2022.

Pertumbuhan juga terlihat pada total aset bank yang naik sebesar 119,3 persen yoy dari Rp 5,7 triliun di kuartal I 2021 menjadi Rp 12,5 triliun pada kuartal I 2022.

Adapun bila dilihat pertumbuhan secara kuartal sebesar 10,5 persen dari Rp 11,3 triliun di kuartal IV 2021 menjadi Rp 12,5 triliun di kuartal I 2022.

Di sisi lain, dalam kurun waktu satu tahun sejak aplikasi neobank milik Bank Neo Commerce diluncurkan, BNC telah mendapatkan lebih dari 16 juta registered user dengan monthly active user tiga juta per bulan (MAU).

Stabilnya jumlah MAU sejalan dengan terjadinya peningkatan volume transaksi yang signifikan sebesar 88 persen menjadi 76 juta transaksi dibandingkan kuartal sebelumnya.

Dari sisi kredit, BNC juga telah menyalurkan kredit sebesar Rp 4,8 triliun per akhir kuartal I 2022.

BNC juga telah meluncurkan produk digital lending pada November 2021, yang sejak diluncurkan sampai dengan akhir kuartal I 2022 secara kumulatif pencairannya sudah melebihi Rp 1,6 triliun.

Rasio NPL gross perseroan juga menunjukkan perbaikan dari kuartal I-2021 dari 4,4 persen menjadi 1,7 persen per posisi kuartal I-2022.

Hal tersebut menunjukkan kepercayaan yang terus meningkat dari masyarakat terhadap produk dan layanan BNC.

Pada tahun ini, BNC secara terus menerus berusaha memenuhi kebutuhan nasabahnya, antara lain di bidang investasi dengan memperkenalkan product wealth management, seperti reksa dana, saham, asuransi, emas, dan produk lainnya. (rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Mobil Toyota Saling Tabrak, Lihat Tuh Kondisinya, Parah!


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler