Pengguna Kereta Api Menurun

Tiket Arus Balik Habis Hingga Tanggal 19/9

Senin, 13 September 2010 – 09:58 WIB

KEJAKSAN
– Setiap mudik Lebaran Idul Fitri, salahsatu sarana transportasi favorit masyarakat adalah kereta apiSehingga pada puncak arus mudik maupun arus balik, sempat terjadi penumpukan penumpang di stasiun.

Berdasarkan pantaun Radar, jumlah penumpang, baik yang berasal dari Jakarta maupun calon penumpang menuju Jakarta, sejak pagi hingga sore memenuhi stasiun Kejaksan

BACA JUGA: Desember, 12 Ribu Pelanggan Terlayani

Namun demikian, khusus untuk arus balik dengan tujuan Cirebon-Jakarta seluruh penumpang bisa terangkut semua.

Menurut Vice President PT KAI Daops III, Muharjito, untuk mengantisipasi penumpukan dan lonjakan penumpang di Stasiun Kejaksan, pihaknya pada hari Sabtu-Minggu (11-12/9) menambah rangkaina kereta hingga empat kali pemberangkatan
Jadwal kereta tambahan tersebut adalah Argojati pukul 11.00, Cirebon Ekspres pukul 11.40, Cirebon Ekspres pukul 17.00, dan Argojati pukul 21.00.

“Namun mulai besok, (hari ini, red) kereta tambahan Argojati pukul 11.00 sudah tidak diberangkatkan lagi

BACA JUGA: Lingkar Nagreg Kembali Buka-Tutup

Sehingga mulai Senin (13/9), hanya ada tiga tambahan kereta yakni Cirebon Ekspres pukul 11.40, Cirebon Ekspres pukul 17.00, dan Argojati pukul 21.00,” jelas dia.

Dengan adanya empat tambahan kereta api tersebut mampu menampung hingga 3.500 penumpang
Sehingga, meski jumlah penumpang arus balik yang melalui Stasiun Kejaksan cukup ramai, tetapi dengan adanya kereta tambahan, semuanya bisa tertampung dan terangkut.

“Untuk penumpang arus balik yang melalui Stasiun Kejaksan pada hari Minggu mengalami peningkatan dibandingkan hari Sabtu

BACA JUGA: Masyarakat Osing Gelar Ritual Barong Ider Bumi

Peningkatan jumlah penumpang tersebut disebabkan calon penumpang tidak mau berdesakan pada hari Senin (13/9) yang diperkirakan padat, karena bertepatan berakhirnya pelaksanaan cuti bersama,” papar dia.

Selain adaya kereta tambahan, lancarnya arus mudik dan arus balik yang melalui Stasiun Kejaksan juga disebabkan pemberlakuan batas toleransi 125% untuk berdiri di kereta bisnisTidak hanya itu, selama arus mudik dan arus balik tidak terjadi keterlambatan.

“Selain itu, kami juga memaksimalkan jumlah rangkaian gerbong kereta dari yang biasanya hanya 8 gerbong menjadi 10, hingga maksimal 12 gerbong dalam satu rangkaian kereta,” ucapnya.Sementara itu, Humas Daops III Rudi Effendi mengungkapkan, jika dibandingkan tahun lalu, jumlah penumpang yang melalui Stasiun Kejaksan, baik arus mudik maupun arus balik hingga Minggu (12/9) mengalami penurunanPenurunan penumpang tersebut disebabkan banyaknya pemudik yang memanfaatkan adanya mudik gratis yang diselenggarakan oleh sejumlah perusahaan.

“Namun demikian, jumlah penumpang yang menggunakan kereta api termasuk di Stasiun Kejaksan masih cukup tinggi, meski ada penurunan,” ungkap dia.Tingginya jumlah masyarakat yang menggunakan jasa kereta api melalui Stasiun Kejakasan, terlihat dari telah habisnya tiket hingga tanggal 19 September mendatang yang dibeli melalui pemesananMeski demikian, pihaknya masih menjual tiket pada hari pemberangkatan masing-masing untuk kuota satu gerbong kereta.

Berdasarkan data yang ada di Stasiun Kejaksan, bila pada tahun 2009 jumlah pengguna kereta pada hari H+1 mencapai 6.290 orang, maka pada tahun 2010 hanya 2.781Sedangkan bila pada H+2 tahun 2009 mencapai 7.231, maka pada tahun 2010 hanya 6.137Untuk jumlah kumulatif penumpang kereta yang melalui stasiun Kejaksan yang dimulai pada H-10,  H+2 Lebaran pada 2009 mencapai 39.883 sedangkan pada tahun 2010 hanya 34.560(mam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Disapu Air Bah, Lima Pengunjung Kinarum Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler