jpnn.com, JAKARTA - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), mengungkapkan bahwa pengguna top level domain Indonesia (.id), pada tahun lalu naik 45 persen menjadi 135.812 nama berbanding tahun sebelumnya.
Bahkan jumlah domain .id lebih tinggi daripada domain co.id yang lebih dahulu dipasarkan. Selain mengelola domain .id dan co.id, PANDI juga mengelola domain go.id, ac.id, net.id, sch.id, biz.id, desa.id, my.id, net.id, or.id, mil.id, web.id, dan ponpes.id.
BACA JUGA: Bikin Blog Kini Lebih Mudah dengan Domain dari Pandi
Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo, mengatakan pertumbuhan itu akibat tren pemakaian nama domain sebagai langkah yang tepat untuk fokus ke dunia digital. Pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada 2014, domain .id meningkat secara signifikan.
"Saat ini nama domain mengalami pergeseran makna, menjadi sesuatu yang sangat penting dan bernilai. Dari hanya sebatas alamat internet yang menggantikan alamat IP, menjadi kewajiban untuk melindungi merek di dunia maya," ujar Yudho dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (29/1).
BACA JUGA: Ferrari Kembali Didaulat Sebagai Merek Terkuat dan Paling Bernilai di Dunia
Menurut Yudho, seiring dengan perkembangan teknologi yang dinamis, masyarakat lebih suka sesuatu yang serba instan dan singkat, termasuk nama domain Top Level Domain (TLD) dibandingkan SLD (Second Level Domain).
"Karena secara struktur kata lebih pendek sehingga lebih mudah diingat orang. Hal inilah yang menjadi alasan pertumbuhan pengguna domain .id semakin signifikan setiap tahun," tambahnya.
BACA JUGA: Indonesia, Australia, dan Portugis Bantu Pengelolaan Domain Timor Leste
Alasan lain yang membuat meningkatnya domain .id adalah kemudahannya. Selain itu, pendaftaran domain .id kini semakin mudah karena tidak lagi memerlukan unggahan dokumen.
Berdasarkan data PANDI, per April 2019, pengguna domain .id mencapai 111.059 nama. Jumlah ini menyalip jumlah pengguna domain co.id yang tercatat 110.111. Padahal pada bulan sebelumnya (Maret), jumlah nama domain .id masih tertinggal dari co.id.
Sejarah mencatat domain co.id hadir lebih dahulu bahkan sebelum PANDI berdiri pada 2007. Sedangkan .id baru lahir pada 2014.
Kata Yudho, domain .id juga populer, karena sangat cocok untuk pengguna baik di dalam negeri maupun luar negeri. Baik untuk kebutuhan personal, perusahaan, organisasi, dan lain-lain. Inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi penggunanya.
"Domain .id bisa dibilang seksi karena merepresentasikan Indonesia, tapi juga bisa merepresentasikan ide, identitas, dan international domain," pungkas Yudho. (mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha