Penggunaan Gadget Tingkatkan Risiko Siswa Celaka Saat Berangkat Sekolah

Senin, 23 September 2013 – 16:33 WIB

jpnn.com - KINI makin banyak anak-anak usia sekolah menggunakan gadget. Tapi jika tidak diawasi dengan baik, mereka cenderung menggunakannya tanpa melihat waktu, termasuk saat berjalan ke sekolah. Kebiasaan buruk ini tentu bisa berbahaya bagi keselamatan mereka.

"Orang-orang berpikir menggunakan gadget selama berjalan tidak akan membahayakan nyawa mereka. Padahal faktanya jumlah pejalan kaki yang cedera justru meningkat," kata Kate Carr, CEO Safe Kids Worldwide seperti dilansir laman CBS News, Minggu (22/9).

BACA JUGA: Alat Kontrasepsi Jangka Panjang Lebih Efektif

Dalam lima tahun terakhir, tingkat cidera pejalan kaki di Amerika Serikat (AS) telah meningkat hingga 25 persen di kalangan remaja usia 16 -19 tahun. Kelompok usia tersebut mewakili sekitar setengah dari semua kasus kematian pejalan kaki di kalangan anak-anak dan remaja.

Sebuah laporan dari National Highway Traffic Safety Administration menemukan sekitar 69 ribu pejalan kaki terluka setiap tahun. Dari angka itu, 11 ribu di antaranya berusia di bawah 14 tahun. Sedangkan sekitar 4.400 kasus dari jumlah tersebut termasuk cedera yang fatal.

BACA JUGA: Lagu Miley Cyrus dan Timberlake bisa Membuat Siswa Lebih Pintar

Safe Kids Worldwide kemudian mengukur risiko untuk kelompok usia ini pada waktu yang paling berisiko bagi mereka, yaitu dalam perjalanan ke dan dari sekolah. Tim peneliti berkemah di persimpangan dekat 68 sekolah di 17 negara guna mengamati lebih dari 34 ribu anak-anak yang menyeberang jalan.

Mereka menemukan perhatian 1 dari 5 siswa sekolah menengah atas teralihkan oleh perangkat elektronik ketika menyeberang. Demikian juga sekitar 1 dari 8 siswa sekolah menengah pertama hanya fokus pada gadget mereka saat menyeberang jalan.

BACA JUGA: Atasi Kecemasan dengan Mengasingkan Diri

"Pengamatan ini dilakukan di jalan dengan harapan seharusnya mereka lebih waspada. Namun faktanya justru mereka banyak teralihkan oleh penggunaan gadget," kata Carr lebih lanjut.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa ada sekitar 39 persen remaja berjalan sambil mengirim pesan teks atau memakai headphone, sedangkan 20 persen lainnya sambil berbicara di ponsel dan 2 persen sambil bermain video game. Khusus untuk remaja wanita juga ditemukan bahwa kemungkinannya 1,2 kali lebih mungkin untuk teralihkan oleh gadget saat menyeberang jika dibandingkan dengan remaja pria.

Safe Kids Worldwide kemudian melakukan kampanye untuk mengingatkan para remaja dan anak-anak agar tidak menggunakan gadget sambil berjalan atau menyeberang. Kampanye ini diluncurkan untuk mengenang Christina Morris-Ward, seorang remaja berusia 15 tahun yang mengenakan headphone dan menelepon saat melintasi jalan dua blok dari sekolahnya tahun lalu.

Tapi tak hanya dari remaja dan anak-anak itu sendiri, dibutuhkan juga peran serta orang tua untuk membantu mengalihkannya. Carr menegaskan bahwa orang tua yang tidak menggunakan gadget saat sedang berjalan dapat memberikan pesan positif kepada anak-anak mereka.

"Teknologi memang sangat hebat dan dibutuhkan, tetapi teknologi tidak selalu cocok dilakukan bersamaan dengan aktivitas," pungkas Carr.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Pertiga Orang Inggris Haus Kasih Sayang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler