Penghargaan dari Para Ilmuwan Diaspora untuk Ali Ghufron Mukti

Selasa, 20 Agustus 2019 – 08:19 WIB
Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Ali Ghufron Mukti meraih penghargaan dari para ilmuwan diaspora. Foto: Humas Kemenristekdikti for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Ali Ghufron Mukti kembali meraih penghargaan. Kali ini, penghargaan dari Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) yang diberikan pada Dirjen Ghufron atas dedikasinya dalam pengembangan organisasi I-4.

Dirjen Ghufron tercatat sebagai ketua Dewan Pembina I-4. Namun bukan itu alasan I-4 memberikan penghargaan ini.

BACA JUGA: Rugi Kalau Semua Diaspora Disuruh Pulang Kampung

“Kami telah mendiskusikan dan memutuskan bahwa Dirjen Ghufron layak menerima penghargaan ini atas visi besarnya melalui SCKD hingga mampu merangkul para ilmuwan diaspora,” jelas Ketua I-4, Deden Rukmana dalam Simposium Cendikia Kelas Dunia (SCKD) yang dimulai sejak Minggu, 18 Agustus 2019.

Deden menambahkan, program SCKD bisa menjadi rumah bagi ilmuwan diaspora. Hingga para ilmuwan diaspora pun merasa terpanggil untuk mewujudkan Indonesia dengan SDM yang unggul.

BACA JUGA: Menteri Nasir Ingin Diaspora jadi Dosen Tetap di Indonesia

“Kami punya rumah. SCKD adalah rumah kami bersinergi dan berbagi untuk menjadikan bangsa kita lebih maju lagi,” tegasnya.

Dirjen Ghufron pun berterima kasih atas penghargaan yang dia terima. Bahkan ia pun kaget. “Dunia ini penuh kejutan, termasuk I4 yang memberikan penghargaan ini. Gak sangka saya. Saya pikir Pak Deden ini hanya akan sambutan saja,” ujar Dirjen Ghufron seraya para hadirin pun tertawa.

BACA JUGA: Ilmuwan Diaspora Minta Eksekusi Pemindahan Ibu Kota Harus Cermat

BACA JUGA: Rugi Kalau Semua Diaspora Disuruh Pulang Kampung

Penghargaan ini diberikan dalam rangka hari jadi I-4 yang ke-10 tahun. Yang juga bertepatan dengan malam penyambutan ilmuwan diaspora untuk mengikuti kegiatan SCKD 2019.

SCKD adalah program Direktorat Sumber Daya Iptek dan Dikti, Kemenristekdikti untuk mengundang ilmuan diaspora untuk berkolaborasi dengan ilmuan dan akademisi perguruan tinggi di Indonesia.

Mereka pun akan diajak berdiskusi tentang potensi dan peluang Indonesia dalam berbagai bidang untuk dikembangkan.

Sebanyak 52 ilmuwan diaspora yang berasal dari 15 negara mengikuti kegiatan SCKD tahun ini. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 55 Ilmuwan Diaspora Pulang ke Tanah Air, Sudah 2.500 Pendaftar Ingin Berjumpa


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler