Penghargaan PROPER 2022, Wapres Minta Penanganan Perubahan Iklim Harus Bergerak Maju

Jumat, 30 Desember 2022 – 08:48 WIB
Wapres KH Ma'ruf Amin didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya memberikan keterangan pers seusai acara penyerahan anugerah Penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup atau PROPER Tahun 2022 kepada 51 perusahaan peringkat PROPER EMAS di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (29/12/2022). Foto: KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menyerahkan secara langsung anugerah Penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup atau PROPER Tahun 2022 kepada 51 (lima puluh satu) perusahaan peringkat PROPER EMAS di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (29/12/2022).

Acara ini juga disaksikan melalui Live Streaming di kanal Youtube Kementerian LHK dan Ditjen PPKL.

BACA JUGA: Dukung Mitigasi Perubahan Iklim, APP Sinar Mas Gandeng KLHK

Selain Wakil Presiden, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya ikut mendampingi memberikan ucapan selamat kepada perusahaan yang telah secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksi dan jasa serta melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat.

Wapres dalam sambutannya meminta penanganan perubahan iklim harus bergerak maju seiring dengan penanganan berbagai tantangan global lainnya, seperti pengentasan kemiskinan dan pencapaian target SDGs.

BACA JUGA: Peruri Dorong Adaptasi dan Mitigasi Terhadap Perubahan Iklim

Indonesia pun memiliki komitmen yang tinggi di bidang lingkungan dan memberikan perhatian pada penguatan aksi iklim, di antaranya melalui tiga sektor.

“Pertama, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan target penurunan emisi Indonesia dalam Enhanced Nationally Determined Contributions menjadi 31,89 persen dengan kemampuan sendiri, dan 43,20 persen dengan dukungan internasional di tahun 2030,” tegas Wapres.

BACA JUGA: Refleksi KLHK 2022, Menteri Siti Nurbaya: Tahun Penuh Keberanian

Peningkatan target tersebut, lanjut Wapres, didasarkan pada beragam kebijakan nasional terkait perubahan iklim, seperti penerapan pajak karbon, upaya mencapai FOLU Net Sink 2030, mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik, serta inisiasi program biodiesel B40.

Untuk itu, Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri untuk mencapai target tersebut.

“Dukungan multipihak dan multisektor dalam paradigma kolaborasi dan kerja sama, termasuk dari dunia usaha, sangat diperlukan untuk memenuhi target yang telah kita tetapkan,” ujar Wapres.

“Partisipasi aktif dunia usaha dalam aksi-aksi nyata mengatasi perubahan iklim dan mengelola lingkungan berkelanjutan, sangat dinantikan,” imbuhnya.

Kedua, kata Wapres, pemerintah terus memotivasi perusahaan dalam pengelolaan lingkungan melalui pemberian penghargaan PROPER.

Dari tahun ke tahun, Wapres melihat terdapat peningkatan baik dalam jumlah maupun peringkat.

Artinya, makin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya kontribusi dalam pengelolaan lingkungan hidup.

“Saya harap perusahaan level hijau dan emas persentasenya akan lebih banyak lagi,” kata Wapres.

Sementara bagi perusahaan yang masih berada di level hitam dan merah, Wapres meyakini seluruhnya dapat mengejar ketertinggalan dengan merujuk pada praktik-praktik terbaik untuk memenuhi standar lingkungan.

Ketiga, Wapres menyampaikan bahwa telah terjadi penghematan untuk upaya efisiensi pengelolaan lingkungan yang mencapai Rp 126 triliun atau naik 23 persen dari tahun 2021.

Termasuk digulirkannya dana sebesar Rp 1,89 triliun untuk pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan.

“Saya berharap upaya pemberdayaan masyarakat yang Bapak/Ibu lakukan merupakan program berkesinambungan sehingga dana-dana yang digulirkan akan terus mendorong tumbuhnya wirausaha dan mendukung masyarakat semakin berdaya,” pungkas Wapres.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler