Penghasilan Petani Milenial Asal Banjarnegara Ini Melebihi UMR, Wow

Jumat, 29 Desember 2023 – 08:23 WIB
Teguh Fajar Santosa, petani milenial asal Banjarnegara. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, BANJARNEGARA - Teguh Fajar Santosa, petani milenial asal Banjarnegara, Jawa Tengah, ini meraih penghargaan di bidang pertanian pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95.

Prestasi pemuda 21 tahun ini diawali dari perjuangannya yang luar biasa untuk memperbaiki kondisi perekonomian keluarga.

BACA JUGA: Petani Milenial Kalsel Dapat Pelatihan Berwirausaha

Setelah terpaksa berhenti sekolah pada 2017 karena keterbatasan biaya, Fajar memutuskan untuk belajar bertani, menanam kentang dan wortel.

"Saya pertama kali terjun pada pertanian menggunakan modal seadanya, sekitar Rp 700 ribu, tetapi karena Allah memberikan kemudahan, saya dan keluarga bisa panen dan mendapatkan uang sekitar Rp 15,5 juta," kenang Fajar, dalam keterangannya, Jumat (29/12).

BACA JUGA: Cara Kementan Tingkatkan Kompetensi Petani Milenial dengan Magang ke Luar Negeri

Momen tersebut menjadi titik awal ketertarikannya dalam dunia pertanian. Dia mematahkan anggapan bahwa petani tidak berpenghasilan seperti pekerja kantoran yang mendapat gaji UMR.

Fajar menjelaskan bahwa hasil dari pertanian sebenarnya lebih besar dari gaji pekerja kantoran. Ketika bertanam kentang pada lahan seluas 0,25 hektare, dia menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 40 juta dalam 4 bulan.

BACA JUGA: Tingkatkan Skala Usaha Bagi Petani Milenial, Kementan Buka Peluang Akses Permodalan

Penghargaan

Dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda, Fajar menerima penghargaan sebagai juara 1 kategori pemuda pelopor tingkat Provinsi Jawa Tengah. Apresiasi ini sebagai pengakuan kerja keras Fajar sebagai pemuda pelopor di bidang pertanian.

Atas prestasinya itu, Fajar, bahkan menerima beasiswa Tani foundation untuk berkuliah di Universitas Terbuka jurusan Agribisnis.

"Kemenpora memberikan saya semangat untuk terus berkembang. Penghargaan ini saya jadikan sebagai sebuah tantangan," tutur Fajar.

Dengan tekad dan prestasi yang ditorehkan ini, dia berhasil membuktikan bahwa pertanian adalah pekerjaan menjanjikan, serta memiliki keistimewaan tersendiri.

"Pertanian itu tidak pernah luput dari pahala, ketika tanaman tumbuh dengan baik mendapat pahala, tanaman dimakan oleh hama mendapat pahala, dan ketika rugi pun mendapatkan pahala”, ucap Fajar.

Menurut Fajar, pertanian Indonesia sudah sepatutnya menjadi sektor unggulan, khususnya dalam produksi pangan, perkebunan, dan hortikultura. Memberikan peluang besar bagi para pemuda untuk bergerak bebas menuangkan kreativitasnya dan berinovasi.

Dengan dukungan pengetahuan mengenai teknologi pertanian modern, seperti hidroponik dan pertanian berbasis IoT, pemuda diharapkan dapat menciptakan solusi untuk menjawab permasalahan masa kini.

Selain itu, kesadaran akan praktik pertanian berkelanjutan juga menjadi kunci dalam memaksimalkan potensi pertanian Indonesia. Pemuda dapat menggagas praktik pertanian berkelanjutan, memanfaatkan lahan secara efisien, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti yang telah dilakukan oleh Fajar.

"Menekan ongkos produksi dan menjaga kesuburan tanah dapat menghasilkan panen yang melimpah tanpa merusak alam," ujarnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler