JAKARTA—Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muahimin Iskandar memberikan penghargaan Transmigran Teladan dan Petugas Pembina Permukiman Transmigrasi Teladan Tingkat Nasional tahun 2011.
Dalam pemberian penghargaan ini, Juara I Transmigran Teladan tahun 2011 diraih oleh Owo Suyanto, seorang transmigran yang bermukim di lokasi transmigran Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Bokat VII di Buol, Sulawesi TengahSetelah mengikuti program transmigrasi, lulusan sekolah dasar asal Ciamis, Jawa Barat ini memiliki penghasilan total sebesar Rp 263.400.000 pertahun atau Rp 21,9 juta per bulan.
Juara II Transmigran Teladan diraih Sunarto
BACA JUGA: Benny Minta CCTV Pertemuan Nazaruddin Dibuka
Transmigran kelahiran Yogyakarta yang menempati UPT lokasi transmigrasi di Senggi, Keerom, Papua ini berpenghasilan Rp 422.995.000 per tahun atau lebih dari Rp 35 juta per bulanSementara itu juara 1 petugas pembina permukiman transmigrasi diterima oleh Simon Tato yang berasal dari lokasi transmigrasi Sinyonyoi, Mamuju, Sulawesi Barat
BACA JUGA: PDIP Persilakan KPK Periksa Wayan Koster
Sedangkan Juara 2 diraih Jannaturahimah asal Barito Kuala, Kalimantan Selatan dan Juara 3 diraih Laode Foto asal Oensuli, Muna Sulawesi Tenggara.”Penghargaan ini merupakan upaya pemerintah dalam memberikan motivasi, perhatian dan penghargaan kepada para transmigran dan petugas Pembina UPT
Dijelaskan, pemilihan Transmigran dan UPT Teladan Tingkat Nasional pada tahun 2011 ini diikuti 19 orang Transmigran Teladan dan 18 orang Pembina UPT Teladan yang berasal dari seluruh Indonesia
BACA JUGA: Benny Bantah Ada Nego Kasus dengan KPK
Dalam ajang pemilihan ini diadakan melalui proses seleksi dan penilaian yang ketat.Kriteria pemilihannya bagi Transmigran Teladan diantaranya meliputi, tingkat ekonomi (pendapatan, produktivitas dan penyerapan tenaga kerja), kesehatan, pendidikan, partisipasi dan mental spritual serta peranan istri dalam kesejahteraan masyarakatSedangkan kriteria Pembina UPT meliputi aspek moral, kompetensi, prestasi kerja serta pencapaian keberhasilan tugas pembinaan di lokasi transmigran.
Muhaimin mengatakan, dalam bidang transmigrasi saat ini tengah dilakukan terobosan dengan melakukan revitalisasi dan reorientasi pengembangan kawasan transmigrasi yang sudah ada serta yang kawasan transmigran yang baru”Konsep pendekatan ini mengarah menuju terbentuknya pusat-pusat pertumbuhan yang memiliki fungsi perkotaan yang dikenal dengan istilah ”Kota Terpadu Mandiri (KTM)” yang jumlahnya mencapai 44 KTM,” terang Muhaimin.
Ditambahkan Menakertrans, keberhasilan program pembangunan transmigrasi di Indonesia tergantung pada 3 pokok utamaPertama, ketersediaan lahan yang memenuhi syarat clean dan clear serta 4L yaitu layak huni, layak usaha, layak berkembang dan layak lingkunganKedua, tersedianya sarana dan prasana pemukiman seperti fasilitas jalan, jembatan, pendidikan, kesehatan, fasilitas umum, sosial.
”Yang Ketiga, tersedianya Sumber Daya Manusia yang bisa memanfaatkan kekayaan Sumber Daya Alam yang melimpah di IndonesiaSDM yang menjadi andalan harus terampil, ulet, gigih dan berjiwa pionir untuk meningkatkan kesejahteraannya dan mendukung pembangunan daerah,” tuturnya.
Selain itu, dibutuhkan juga petugas pembina UPT yang berperan sebagai fasilitator, motivator, mediator sekaligus pendamping masyarakat dan bersedian mendedikasikan tenaga dan pikiran untuk membantu transmigran dan mayarakat sekitar dalam mewujudkan cita-citanyaDalam kesempatan ini hadir pula 35 orang mahasiswa anak-anak transmigran yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto melalui kerjasama program Program penjaringan siswa berpotensi daerah transmigrasi(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Benarkan Ada Ancaman Terhadap Ade dan Chandra
Redaktur : Tim Redaksi