jpnn.com, JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menargetkan penghimpunan zakat selama Ramadan 1439 H bisa tembus Rp 54 miliar. Melalui sejumlah program dan inovasi, Baznas berhasil melampaui target tersebut. Total penghimpunan zakat sepanjang Ramadan mencapai Rp 60 miliar.
Deputi Baznas M. Arifin Purwakananta mengatakan raihan penghimpunan zakat sepanjang Ramadan 2018, juga melampaui periode Ramadan 2017. Arifin mengatakan pada bulan puasa tahun lalu, Baznas mencatatkan penghimpunan zakat sebesar Rp 40 miliar.
BACA JUGA: Kemenag: Tinggalkan Pembagian Zakat Secara Massal
’’Peningkatan raihan penghimpunan zakat ini tidak lepas dari peningkatkan public trust sebesra 47,5 persen,’’ katanya, seperti diberitakan Jawa Pos.
Lebih lanjut dia mengatakan data raihan zakat sepanjang Ramadan 2018 sebesar Rp 60 miliar itu masih bersifat sementara. Sebab ada rekening offline yang barus bisa diakses setelah bank kembali beroperasi normal setelah libur lebaran.
BACA JUGA: Penyaluran Zakat Sebaiknya Melalui Baznas atau LAZ
Mewakili jajaran Baznas, Arifin menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan terhadap sejumlah program Baznas.
BACA JUGA: Pembagian Zakat jangan Bikin Warga Miskin Berdesakan
Arifin mejelaskan dari seluruh raihan zakat sepanjang bulan puasa itu, 20 persen atau sekitar Rp 12 miliar bersumber dari unit pengumpulan zakat (UPZ) Baznas yang bersumber dari aparatur sipil negara (ASN) alias PNS.
’’UPZ dari ASN itu tersebar di sejumlah kementerian, lembaga negara, TNI, Polri, dan lainnya,’’ katanya. Sementara sisanya sebesar 80 persen atau Rp 48 miliar bersumber dari masyarakat umum melalui berbagai metode pembayaran.
Sementara itu jika ditotal dengan Baznas daerah serta lembaga amil zakat (LAZ) se-Indonesia, penghimpunan zakat di bulan Ramadan tahun ini mencapai Rp 3 triliun. Menurut dia raihan zakat secara nasional mengalami pertumbuhan sekitar 20 persen.
Dia menjelaskan pertumbuhan pengumpulan zakat di Baznas pusat, Baznas daerah, maupun LAZ sama-sama naik sekitar 20 persen.
Dia mengatakan Baznas tidak hanya berfokus pada pengumpulan zakat saja. Tetapi juga pada tahap penyaluran kepada mustahik atau orang yang berhak menerima melalui sejumlah program.
Sejumlah program darurat juga dilakukan, seperti membantu korban gempa bumi Sumenep, Jawa Timur yang mengguncang 13 Juni lalu. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zmart Jadi Bukti Kepedulian Baznas Membina Mustahik
Redaktur & Reporter : Soetomo