Penghinaan Istri yang tak Termaafkan

Senin, 12 Desember 2016 – 17:39 WIB
Penghinaan Istri yang tak Termaafkan. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - Inginnya sih hidup mewah namun yang terjadi justru jadi sengsara. Donwori, 35, diusir oleh istrinya, Sephia, 28, dari rumah warisannya.

Lantaran rumah yang ditempati adalah hak sang istri.

BACA JUGA: Kejutan Risma di Awal Tahun 2017 Buat Pejabat

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

TIAP kali bertengkar, Donwori pasti akan mendengar kata ‘pergi’ alias minggat dari rumahnya.

BACA JUGA: Ada Jejak Kaki, Waktu Dilihat Ternyata Buaya Sudah Menganga

Tidak hanya sekali, pernyataan itu berkali-kali keluar dan minggat hampir tiap hari.

Persoalan sepele atau berimbas ke pengusiran bila terjadi pertengakaran.

BACA JUGA: Hanya Ruang Tamu yang Terbakar, Rugi Rp 200 Juta

“Saya serba salah. Diam dianggap dungu dan gak ngreken. Marah dianggap ngamukan dan sok,” kata Donwori di sela sela sidang talak cerainya di Pengadilan Agama (PA) , klas 1A Surabaya, Jumat (8/12). 

Persoalan rumah memang sering diungkit pasca menikah. Sephia seringkali memanfaatkan kesalahan Donwori untuk mengundat-undat rumah yang ditempati. 

“Kebetulan usai nikah mertua kasih warisna rumah ke istrinya. Rumah itu ya jadi tempat tinggal keluarga kecil saya, istri dan kedua anak saya,” kata pria yang bekerja di pabrik rokok itu. 

Si istri seringkali bilangin Donwori miskin karena tidak bisa membelikan rumah seperti orang tuanya.

Lelah dibilang seperti itu, Donwori pun sempat kesal dan ngontrak rumah di kawasan Tenggilis mendekati tempat kerjanya.

Akan tetapi, mertua dan Sephia tiba-tiba membatalkan kontrakannya.

“Ibu mertua minta saya kembali ke rumah. Sephia janji tidak akan ungkit lagi,” kata Donwori. 

Namun, di rumah yang berada di kawasan Rungkut Utara itu, Sephia mulai kembali ngungkit-ngungkit rumah yang ditempatinya itu.

Sephia menyatakan kalau ia akan menghormati suaminya bila bisa membelikan rumah semewah dan besar seperti itu lagi.

“Gaji saya itu pas-pasan. Hanya cukup buat makan dan minum. Bayar cicilan mobil dan sepeda, kalau mau beli rumah ya berarti mobil dijual dulu. Tapi, istri tidak pernah mau,” kata Donwori.

Donwori pun sudah sangat lelah dan tertekan dengan kata-kata istrinya yang makin lama makin pedas.

Selain wajib memberikan seluruh gajinya ke istrinya, Sephia juga menuntut Donwori membayar uang sewa tinggal di rumahnya. 

“Saya tidak bayar dua kali sudah diusir dari rumah. Masak saya jadi laki-laki diperlakukan seperti ini terus. Saya tidak mau lagi dihina seperti ini,” kata Donwori yang akhirnya mengajukan talak cerai.

Yang bikin niatnya bulat bercerai saat Sephia membuang barang dan bajunya ke luar rumah.

Merasa sangat terhina, Donwori pergi dan sudah tidak kembali selama dua bulan ini ke rumah istrinya. 

(*/no/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Tingkatkan Pengamanan di Tempat Rekreasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler