jpnn.com, BANDUNG - Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) meminta kepada warga yang tak punya rumah dan tinggal di kolong jembatan Pasupati atau Mochtar Kusumaatmadja, Kota Bandung, untuk pindah ke rusunawa.
Ada dua rusunawa yang telah disiapkan pemerintah, yakni Rusunawa Rancaekek dan Solokan Jeruk di Kabupaten Bandung.
BACA JUGA: Menteri Iftitah Sampaikan 3 Arahan Penting Saat Lantik 19 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
Diketahui, kolong jalan layang Pasupati jadi tempat yang banyak dihuni oleh warga yang tidak memiliki rumah. Para warga itu tinggal dengan menyewa tempat hingga mendirikan gubung kecil berbahan triplek.
Menteri KPP Maruarar Sirait meninjau langsung area permukiman di kolong Flyover Pasupati, Kamis (5/12/2024).
BACA JUGA: Pemuda Kristen Jakarta Kecam Pernyataan Bermotif SARA Menteri Maruarar Sirait
Ditemani Sekda Jawa Barat Herman Suryatman dan Pj Wali Kota Bandung A Koswara, Maruarar berkeliling dan melihat kondisi permukiman padat penduduk di tengah Kota Bandung itu.
“Kita coba tata, sesudah di Jakarta minggu lalu memindahkan yang di bawah kawasan jembatan tol gitu supaya dipindahkan ke rumah susun. Sesudah Jakarta sekarang di Bandung, dan tentu kita akan usahakan dibuat juga di tempat-tempat lainnya,” kata Ara, sapaannya, saat diwawancara seusai meninjau.
BACA JUGA: Puluhan Tahun Tinggal di Kolong Tol, Wasto Punya 5 Anak dan Cucu
Ara menyebut, sedikitnya ada empat kepala keluarga dari kolong Flyover Pasupati yang akan direlokasi ke rusun yang sudah disediakan.
“Contohnya di sini (kolong flyover) ada 4 (KK) yang saya minta untuk relokasi ke rumah susun. Kemudian, ibunya dikasih pelatihan juga, KPI-nya bisa bekerja dan berusaha,” jelasnya.
Ara mengungkapkan, proses relokasi warga akan dilakukan bertahap yang dimulai pada 18 Desember 2024 mendatang.
Dia juga menegaskan, warga tidak hanya akan direlokasi, tapi juga dibina dan didampingi untuk mendapat kehidupan yang lebih layak.
"Kita lakukan itu rencananya tanggal 18, konsepnya sudah siap tinggal dieksekusi mulai dari pemindahan hingga pendampingan, termasuk (pemberian) modalnya," terangnya.
Sementara itu, Sekda Jabar Herman Suryatman menambahkan, pemindahan warga dari kolong jembatan itu menjadi bagian dari penanganan masyarakat miskin ekstrem perkotaan melalui fasilitas rusunawa dan pemberian ekonomi.
Herman menyebut ada 100 kepala keluarga yang akan direlokasi ke dua rusun di Kabupaten Bandung.
"Kriteria yang masyarakatnya tidak punya rumah, tidak punya pekerjaan tetap alias serabutan, kita akan fasilitasi dan tahap pertama ini rencananya 100 KK kita akan tempatkan di Rusunawa Rancaekek dan Solokan Jeruk," ucap Herman.
"Kita akan gratiskan sampai dengan yang bersangkutan bisa hidup mandiri, punya kerja atau punya usaha begitu, kurang lebih satu tahun. Ada pendampingan, ada pelatihannya, ada fasilitasi permodalan. Pokoknya mereka diharapkan jadi naik kelas dari miskin ekstrem," sambungnya.
Menurut Herman, warga yang direlokasi juga akan diurus segala keperluannya, termasuk pemindahan sekolah jika yang bersangkutan memiliki anak.
"Sekolahnya kita akan pindahkan, kita akan cek dulu kesehatannya, kemudian kependudukannya, semua kita akan fasilitasi," ujar dia. (mcr27/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina