jpnn.com, HARARE - Buat orang yang beriman, mengimani kitab suci itu wajib (ya iyalah). Namun tidak perlu sok-sokan membuktikan kebenarannya dengan merekonstruksi kejadian-kejadian yang dikisahkan di alkitab.
Seperti Jonathan Mthethwa, pastor di Gereja Saint of the Last Day, Zimbabwe. Dia tewas gara-gara berusaha menirukan Yesus yang mampu berjalan di air.
BACA JUGA: Saking Lapar, Pria Ini Daratkan Helikopternya di Dekat McDonalds
Tujuan Mthethwa sebenarnya mulia. Dia ingin jemaatnya memercayai isi alkitab. Namun, cara dia terlalu ekstrem. Dia nekat melintasi sebuah sungai yang menjadi habitat buaya muara. Bahkan, oleh penduduk, sungai itu dijuluki Sungai Buaya.
Menurut sebuah koran lokal, Mthethwa sempat berjalan sejauh 27 meter. Namun, mendekati tengah sungai, dia hilang.
BACA JUGA: Diperkosa Mantan Pacar Cs, Kepalanya Dipukul Batu Bata, Lalu Digilas Mobil, Dimakan Anjing
’’Sempat ada ribut-ribut di air. Kami melihatnya diserbu tiga buaya besar. Tinggal sandal dan pakaian dalamnya yang mengambang,’’ ungkap Deacon Nkosi, salah seorang jemaat gereja, sebagaimana dikutip Daily Post.
Dia menjelaskan, aksi itu merupakan lanjutan kotbah pekan sebelumnya. ’’Dia mengajarkan kepada kami tentang keimanan dan berjanji mencontohkannya pekan ini,’’ paparnya.
BACA JUGA: 17 Tahanan Kabur Ditembak Mati, 57 Orang Masih Dicari
Mthethwa sudah bersiap dengan berdoa dan berpuasa selama sepekan penuh. Namun, rupanya, buaya tak mempan didoai. ’’Kami tak tahu kenapa ini terjadi,’’ sesal Nkosi.
Untung Mthethwa tidak hidup di Indonesai. Karenas sejatinya, menirukan kebesaran Tuhan adalah penistaan agama.(metro/fam/c5/na)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wahai Ahoker, Please Jangan Beraksi di Singapura ketimbang Jadi Perkara
Redaktur : Tim Redaksi