Pengincar Perempuan: Saya Eksekusi setelah Diberi Aba-aba

Selasa, 26 Juli 2016 – 05:58 WIB
BELUM KAPOK: Ambrosius alias Ikhsan alias Ardi (22), pelaku jambret yang ditangkap tim Jatanras, Sabtu (23/7). Foto: Apri/Balikpapan Pos/JPNN.com

jpnn.com - BALIKPAPAN – Sudah pernah merasakan lembabnya bilik penjara, tidak membuat kapok Ambrosius alias Ikhsan alias Ardi (22). 

Tim gabungan Jatanras Polres Balikpapan dan Polsek Balikpapan Utara menangkap pemain lama di dunia kriminal itu, Sabtu (23/7) di kawasan Baru Ulu, Balikpapan Barat. 

BACA JUGA: Suami Istri Ditodong Senpi, Uang Ratusan Juta dan 80 Gram Emas Raib

Dari catatan kepolisiannya 2014 silam, pria yang tinggalnya tidak menetap ini pernah berurusan dengan Jatanras Polda Kaltim setelah melakukan aksi pencuriannya di kawasan Jalan MT Haryono, Balikpapan.

Saat itu Ardi mencuri satu unit handpone di sebuah rumah. Sang pemilik rumah memergoki dan melumpuhkan Ardi. Akibat perbuatannya itu diganjar hukuman penjara selama 5 tahun.

BACA JUGA: Miris! Dari 35 Tersangka Pemerkosaan Siswi SMP Ini, Baru 6 Ditangkap

Setelah keluar dari penjara, Ardi tinggal di kawasan Gunung Traktor, Kelurahan Baru Tengah, Kecamatan Balikpapan Barat. 

Sejak dua bulan terakhir, kebiasaannya mencuri kembali kambuh. Menjadi jambret setelah diajak rekannya RK yang masih dalam pengejaran kepolisian. 

BACA JUGA: Ups, Ustad Bercinta di Dekat Kuburan

"Saya sebagai pengeksekusi setelah diberi aba-aba oleh RK, saya dibonceng, dia (RK, Red) yang bawa motor. Dia bilang kalau ambil caranya dengan merampas hape yang dipegang korban," tutur pria asal Pontianak, Kalimantan Barat saat diwawancarai Balikpapan Pos (Jawa Pos Group), Senin (25/7) kemarin.

Ardi dan RK paham lokasi mana saja yang paling ideal untuk melakukan jambret. Salah satunya yang paling diincar adalah pengendara yang melintas di jalan agak sepi dan gelap.

"Dua kali di Bandara dan satu kali terakhir di Telindung. Yang kami jambret incar selalu perempuan, karena mudah ngambil hape yang dipegang, dan juga dia tidak mengejar," ucapnya.

Tidak sulit menemukan target perempuan yang mudah dijambret. Kebiasaan buruk pengendara menggunakan hape saat berkendara, jadi santapan kedua pelaku. 

"Biasanya hape yang saya dapat langsung dijual saja di kampung sama teman-teman. Biasanya dapat Rp 400 ribu, itu kami bagi dua," bebernya.

Uang hasil mencuri yang didapat Ardi diakuinya digunakan untuk makan sehari-hari. Beberapa bulan belakangan dirinya sudah tidak bekerja lagi.

"Dulu saya buruh serabutan, karena tidak ada kerjaan lagi yah saya begini, karena butuh makan. Bukan buat beli sabu, saya tidak nyabu hanya ngelem saja," kilahnya.

Ardi mengenal RK di daerah Balikpapan Barat, rumah mereka masih satu lingkungan. Ardi membeberkan jika RK adalah residivis. 

"Kalau dia (RK, Red) sudah sering keluar masuk, saya baru-baru saja kenal sama dia," kata pria yang memiliki tato di bagian punggung sebelah kiri ini.

Kepolisian berharap warga masyarakat khususnya perempuan yang berkendara pada malam hari tetapw aspada. Sebisa mungkin jangan pergunakan hape agar tidak memancing pelaku tindak kriminal. 

"Karena mereka melakukan aksinya biasanya pada malam hari dan selalu mengincar perempuan sebagai korbannya," terang Kapolsek Balikpapan Utara, AKP H Sarbini. (pri/war/sam/jpnn) 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Tahan Ketua Yayasan Tersangka Kartu BPJS Palsu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler