jpnn.com, MEDAN - Polres Dairi akhirnya menangkap pelaku yang mengirimkan peti mati lengkap dengan kayu salib kepada warga yang masih hidup di Desa Paropo, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Kasubbag Humas Polres Dairi Iptu Doni Saleh mengatakan pelaku berinisial WS,35 yang juga merupakan warga di daerah tersebut.
BACA JUGA: Dipicu Masalah Pilkades, Tim Sukses Salah Satu Calon Kades di Dairi Dikirimi Peti Mati
Doni menyebut pelaku ditangkap di rumahnya di Desa Paropo. Namun, Doni tidak memerinci kronologis penangkapan terhadap pelaku.
"Sudah, diamankan di rumahnya di Desa Paropo," kata Iptu Doni kepada JPNN.com, Senin (6/12) malam.
BACA JUGA: Oknum Dosen Unsri Pelaku Pelecehan Ditetapkan Tersangka, Lihat Fotonya Tertunduk Malu
Namun, tak disangka pelaku berinisial WS itu merupakan Waldiman Sijabat, yakni warga yang namanya juga tertulis di kayu salib tersebut.
"Itulah dia yang namanya Waldiman Sijabat itu," sebut Doni.
BACA JUGA: Cekcok, Sahrudin Bersimbah Darah Dibacok Tetangga Pakai Golok
Doni menjelaskan tersangka saat ini sudah ditahan di Polres Dairi. Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 14 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dengan ancaman hukuman paling lama 10 tahun penjara.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan dua peti mati beserta kayu salib yang bertuliskan nama orang yang masih hidup viral di media sosial.
Peristiwa itu terjadi di Desa Paropo, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Dalam video yang diunggah oleh akun @jerpudanaruan di TikTok itu terlihat ada dua peti mati beserta dua kayu salib diangkut menggunakan mobil pikap warna putih.
Kayu salib itu bertuliskan kata 'Dison maradian' yang merupakan kata-kata yang digunakan untuk orang yang sudah meninggal.
Di Kayu salib itu juga bertuliskan tiga nama orang masih hidup, yakni Faisal/Jesi Situngkir yang ditulis dalam satu kayu dan Waldiman Sijabat dalam kayu satunya lagi.
Dalam kayu tersebut tertulis tanggal kematian, yakni 29 November 2021.
Seorang ibu berbaju warna oranye tampak menghampiri mobil pikap yang membawa peti mati itu sambil menangis histeris. Sontak peristiwa itu pun menjadi tontonan warga.
Peristiwa itu diduga dipicu permalasahan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang sebelumnya digelar serentak di Kabupaten Dairi.
BACA JUGA: Marbut Masjid Curiga Air di Kamar Mandi Jalan Terus, Lalu Diintip, Astaga, Ternyata
Ketiga nama tersebut diketahui merupakan tim sukses dari salah satu pasangan calon kepala desa. (mcr22/jpnn)
Redaktur : Budi
Reporter : Finta Rahyuni