JAKARTA — Saat ini harga minyak dunia melonjak naikBahkan sempat menembus angka USD 113 per barel
BACA JUGA: Ekspor Udang dan CPO Sumut Terganggu
Sementara di dalam asumsi makro APBN 2011, pemerintah menetapkan USD 85 per barelMenteri Keuangan Agus Martowardojo pada wartawan di Jakarta, Jumat (18/3) mengatakan, setiap peningkatan USD 1 akan menambah beban ke APBN sekitar Rp 800 miliar
BACA JUGA: Menkeu Kesulitan Tagih Piutang Negara Rp 62 Triliun
Namun setiap terjadi penguatan Rp 100 terhadap dollar, akan memberi surplus APBN Rp 1,7 triliun.‘’Penguatan rupiah itu menguntungkan kita
BACA JUGA: Bidik Tol Jawa dan Jakarta
Meskipun ICP naik, tapi rata-rata saat ini masih USD86 per barelKalaupun secara umum diatas USD 100 per barel, kondisinya masih fluktuatif,’’ kata Agus.Namun penguatan rupiah ini kata Agus, harus didukung pula dari stabilnya penerimaan negara yang bersumber pada lifting minyak, hasil pajak ataupun penambahan royalti negaraKarena pemerintah masih harus mengantisipasi dari kewajiban memenuhi anggaran pendidikan 20 persen dari APBN, termasuk juga menjamin tersedianya anggaran untuk subsidi.
‘’Kalau liftingnya turun nanti ada pengaruh negatif lagiIni semua harus kita atur lagi, termasuk naiknya biaya pendidikanTapi secara umum, kita belum perlu melakukan revisi anggaran,’’ kata Agus.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Pernah Gertak Bos NAA-Inalum
Redaktur : Tim Redaksi