Beberapa kantor BPS yang bergabung dalam video conference ini di antaranya adalah BPS (daerah) Bengkulu, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jatim, Banten, Jambi, Jateng, Sumbar, Lampung, Sumut, Aceh, Riau, Jabar, Bangka-Belitung (Babel), NTB, Gorontalo, Sulut, NTT, Kalteng, Maluku Utara, Kalsel, Kalbar, Sultra, Papua, serta berbagai provinsi lainnya di Indonesia.
Kepala BPS RI, Rusman Heriawan, kepada wartawan (3/1) mengatakan bahwa fasilitas terbaru pengumuman awal bulan BPS ini, melibatkan 33 provinsi se-Indonesia
BACA JUGA: Bea Masuk Kakao Bebani Daya Saing
Tujuannya adalah agar informasi yang didapat media massa daerah bisa diseimbangkan dengan pengumuman dari BPS Pusat."Ini memang era baru kita (dalam) menggunakan fasilitas video conference
BACA JUGA: Bea Cukai dan Pajak Barter Data
Jadi di daerah, bisa menerima statistik secara nasional dalam waktu bersamaan," kata Rusman.Adapun untuk mekanisme video conference serentak ini, kata Rusman, Kepala BPS Pusat hanya akan memberikan paparan selama 30 menit saja
BACA JUGA: Tahun 2011 Auranya Sangat Positif
"Kita tidak mengagendakan ada dialog dengan wartawan daerahNanti (ada) kesempatan tanya-jawab dengan Kepala BPS masing-masing daerah," kata Rusman pula.Sayangnya, meski cukup inovatif dengan fasilitas video conference, namun ruang konferensi pers BPS Pusat sendiri sejauh ini masih tidak mencukupiUntuk itu, Rusman pun meminta maaf kepada wartawan yang terpaksa menempati ruangan apa adanya.
"Saya minta maaf, kalau ruangan kita hari ini cukup darurat dan sangat kecilDalam waktu dekat kita akan setting dengan ruangan baru yang sedang dibangun," kata Rusman lagi(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Raup Rp 65,5 T, Cukai Lampaui Target
Redaktur : Tim Redaksi