Pengumuman CPNS Ricuh, Massa Rusak Kantor Bupati, Gedung Disnaker dan PMK Dibakar

Jumat, 02 Oktober 2020 – 14:45 WIB
Aparat Polres Keerom dibantu BKO Brimob dan Sabhara Polda Papua mengamankan lokasi pembakaran kantor di Kompleks Kantor Bupati Keerom, Arso Kota, Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Papua, Kamis (1/10). Foto: ANTARA /HO-Humas Polda Papua

jpnn.com, KEEROM - Ratusan orang pencari kerja tak puas dengan hasil seleksi CPNS formasi 2018 di Kabupaten Keerom, Papua.

Mereka melakukan aksi di kantor bupati, Kamis (1/10).

BACA JUGA: Pengumuman BKN untuk Peserta CPNS Formasi Guru

Kericuhan tak terbendung. Kantor bupati pun dirusak. T

idak hanya itu, massa juga melakukan pembakaran yang menyebabkan bangunan Kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Kantor PMK hangus terbakar.

BACA JUGA: Nama MenPAN-RB Dicatut, 55 Peserta CPNS Tertipu Rp3,8 Miliar

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyesalkan insiden perusakan dan pembakaran kantor pemerintahan tersebut.

Pasalnya, menurut dia, hasil CPNS di Kabupaten Keerom sudah sesuai kuota yakni 80 persen kuota untuk orang asli Papua.

BACA JUGA: Waspada! Senjata Api Organik Milik Kasat Serse Polres Keerom Hilang

Hanya saja ada bidang tertentu yang membutuhkan keahlian khusus.

“Cukup disesalkan. Karena sesungguhnya hasil penerimaan CPNS sudah 80 persen diberikan kepada orang asli Papua,” ucap Paulus Waterpauw saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Kamis (1/10).

Kapolda menegaskan akan memproses hukum para pelaku yang terlibat dalam insiden perusakan dan pembakaran.

Sebab, tidak semestinya melakukan perusakan dan pembakaran terhadap kantor pemerintah yang telah dibangun dengan uang rakyat itu.

“Kami akan tetap proses hukum dan mencari para pelaku, ini tidak boleh. Karena bangunan itu dibangun dengan uang rakyat, kalau hanya satu atau dua orang yang punya kepentingan. Seharusnya ikuti mekanisme yang benar, jangan memaksa kehendak dan membawa masa,” tegas Waterpauw.

Untuk mengusut kasus pengerusakan dan pembakaran di Kabupaten Keerom tersebut, Kapolda telah mengutus Wakapolda Papua, Brigjen Mathius Fachiri turun langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan koordinasi dengan Polres Keerom dan mencari para pelaku, baik yang melakukan pengerusakan maupun pembakaran.

“Yang kami cari pelaku perusakan dan pembakaran. Siapa yang menyulut hingga masyarakat marah dan melakukan pembakaran. Wakapolda dan pejabat utama sudah ke TKP untuk mengawal kasus ini,” ucapnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal mengatakan, situasi Kamtibmas sudah kondusif pascaperusakan dan pembakaran yang terjadi di Kabupaten Keerom. Namun, aparat keamanan masih melakukan pengamanan di sekitar lokasi.

“Kantor Bupati Keerom sebagian kaca pecah akibat lemparan batu, Kantor Disnaker dan Kantor PMK hangus dibakar massa. Sebelumnya Jalan Trans Arso yang sempat dipalang oleh massa telah dibuka kembali,” terang Kamal.

Dia menerangkan, sekira pukul 16.16 WIT terjadi aksi perusakan dan pembakaran di kantor Bupati Keerom yang diduga dilakukan massa yang tidak terima hasil pengumuman CPNS Formasi 2018 di Kabupaten Keerom.

Pukul 16:16 WIT, massa yang berjumlah kurang lebih 250 orang yang tidak terima dengan hasil pengumuman dan mulai melakukan perusakan di seputaran Kantor Bupati Kabupaten Keerom dengan melempari kaca bangunan kantor bupati dengan batu.

Akibatnya lanjut Kamal, anggota gabungan BKO Brimob Polda Papua bersama anggota Polres Keerom mengeluarkan tembakan peringatan ke udara.

Menembakan gas air mata, serta melakukan penyemprotan dengan menggunakan mobil water canon Polres Keerom dan memukul mundur serta mengurai massa yang melakukan perusakan kantor bupati. (fia/nat)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler