jpnn.com, TULUNGAGUNG - Jalur pendakian menuju destinasi wisata di puncak Gunung Budheg (550 mdpl) Tulungagung, Jawa Timur ditutup total dari akses pengunjung.
Penutupan itu imbas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menghanguskan area lereng gunung purba seluas 10 hektare tersebut.
BACA JUGA: Gunung Ibu di Maluku Utara Erupsi, Melontarkan Abu Setinggi 1.500 Meter
"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, jalur pendakian (Gunung Budheg) sementara ditutup," kata Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Anshori di Tulungagung, Selasa (26/9).
Penutupan aktivitas pendakian maupun kunjungan wisata dikarenakan titik api dampak karhutla belum sepenuhnya padam.
BACA JUGA: Koreksi Pendapat Pakar Hukum soal Tanah Rempang, Chandra Singgung Putusan MK
Terkini, kepulan asap di beberapa titik lereng masih terpantau imbas kebakaran hutan yang melanda sebagian besar kawasan Gunung Budheg sejak Senin (25/9) siang.
Walakin, kebakaran tidak sampai merembet ke areal pemukiman warga. Jarak titik api ke permukiman yang cukup dekat sempat menimbulkan kekhawatiran bencana meluas ke perkampungan.
BACA JUGA: Ratusan Preman Serang Pedagang, Revitalisasi Pasar Kutabumi Tangerang Disoal
"Untuk sementara api bisa dilokalisasi dengan peralatan yang ada oleh petugas gabungan bersama warga dan relawan. Semoga tidak muncul (api) lagi," ucapnya.
Hingga kini polisi masih mengidentifikasi penyebab kebakaran. Namun, merunut riwayat, karhutla di kawasan tu sudah terjadi empat kali dalam lima tahun terakhir.
Sebelumnya, kobaran api dipicu oleh aktivitas pembukaan ladang atau pembersihan material daun dan semak kering oleh peladang dengan cara dibakar.
Dari laporan petugas Perhutani, lahan yang terbakar hari ini seluas kurang lebih 10 hektare. Api dilaporkan muncul dari atas, sekitar puncak lalu merembet ke bawah.
Kepala Desa Tanggung Suyahman mengimbau kepada warga untuk tidak membakar sampah atau dedaunan di Gunung Budheg, sebab dikhawatirkan bisa memicu karhutla.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam