Pengumuman Kelulusan CPNS Kemenkeu Diprotes, Ini Pemicunya

Sabtu, 04 November 2017 – 08:03 WIB
Tes CPNS. Ilustrasi Foto: Kendari Pos/JPG/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Bima Haria Wibisana menuturkan, masalah pengumuman kelulusan seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS Kemenkeu belum bisa disimpulkan mengarah pada kecurangan.

"Siapa bilang ada kecurangan?" katanya di Jakarta kemarin (3/11). Yang terjadi, menurut Bima, adalah panitia seleksi CPNS Kemenkeu kurang sosialisasi.

BACA JUGA: Penjelasan Panselnas soal Dugaan Kecurangan CPNS Kemenkeu

Bima mencontohkan untuk formasi pranata humas tersedia kuota 35 kursi dengan kualifikasi S1 Komunikasi, HI, dan Humaniora.

Ternyata untuk setiap kualifikasi itu memiliki kuota beda-beda. "Misalnya kuota S1 Komunikasi 33 kursi, kemudian HI dan Humaniora masing-masing 1 kursi," jelasnya.

BACA JUGA: Kursi PNS Kemenkeu Memang Menggiurkan, Tunjangannya Wow!

Dengan ketentuan seperti itu, tidak menutup kemungkinan ada pelamar dengan nilai besar tetapi kalah dengan yang nilai kecil.

Sebab keduanya berasal dari kualifikasi pendidikan yang berbeda. Dia berharap ada perbaikan penyajian data kelulusan SKD CPNS Kemenkeu.

BACA JUGA: Pengumuman CPNS Kemenkeu Diprotes, Begini Kata Sri Mulyani

Peserta tes SKD CPNS Kemenkeu yang kecewa karena tidak lolos menegaskan sejak awal tidak ada informasi pembagian kuota berdasarkan kualifikasi pendidikan.

Josep Tolisindo mengatakan, supaya fair Kemenkeu seharusnya mempublikasi pembagian kuota di setiap kualifikasi pendidikannya. "Supaya saya bisa menghitung kualifikasi pendidikan mana yang kuotanya banyak," tururnya.

Josep melamar formasi penilai properti yang memiliki kuota 51 orang dan bisa dilamar sembilan kualifikasi pendidikan. Sehingga setiap kualifikasi pendidikan memiliki kuota berbeda-beda.

Dia berharap data kelulusan disajikan lebih transparan. Sehingga ketahuan kenapa dia dikalahkan pelamar yang nilainya lebih kecil.

Ramadhian Putri Cintya Sari yang melamar formasi pengelola data pelayanan pajak. Dia menjelaskan kuota yang tersedia adalah 544 orang.

Sesuai ketentuan harusnya yang lolos maksimal tiga kali dari kuota atau mencapai 1.632 orang. "Tetapi yang dinyatakan lulus SKD hanya 690 orang," jelasnya.

Dia menuturkan jika yang diumumkan lolos SKD ada 1.632 orang, ia yakin namanya bisa lolos SKD. Sebab nilai SKD Putri cukup besar, yakni mencapai 327 poin.

Putri mencoba mengamati pengumuman kelulusan SKD, ada sebelas peserta yang nilainya di bawah miliknya tapi dinyatakan lolos.

Kemenkeu seharusnya bisa mencontoh pengumuman kelulusan CPNS di BKN atau Setneg. Di dua instansi itu, pengumuman tidak dicampur menjadi satu.

Tetapi dipisah antara kuota pelamar umum, cumlaude, putra/putri Papua, dan disabilitas. Selain itu juga dibagi-bagi lagi berdasarkan formasi. Sehingga cukup mudah melihat siapa yang lolos komplit dengan nilainya. (wan/jun/ken)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Aroma Kecurangan Pengumuman CPNS Kemenkeu


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler