jpnn.com - jpnn.com - Visi PSSI adalah menjadi organisasi yang profesional dan bermartabat. Tapi, sejauh ini, apa yang ditunjukkan oleh PSSI masih jauh dari kata profesional.
Salah satunya adalah terkait pengumuman pengurus di era kepemimpinan Edy Rahmayadi. Pria yang menjabat sebagai Pangkostrad itu, belum juga mengumumkan siapa saja jajaran pengurusnya sampai hari ini, Jumat (20/1).
BACA JUGA: Begini Terobosan Ketum PSSI Dongkrak Mutu Pelatih
Padahal, pekan lalu, Sekjen Ade Wellington mengaku memastikan pengumuman akan dilakukan pada Rabu (18/1). Nyatanya, pengumuman itu tak terjadi.
Molor dan mblesetnya janji PSSI untuk mengumumkan kepengurusan bukan sekali ini terjadi. Saat terpilih 10 November 2016 lalu, PSSI berjanji mengumumkan kepengurusan dan sekaligus pelantikan pada Kongres 8 Januari 2017.
BACA JUGA: Sinyal Terang dari Sang Jenderal
Tapi, tak terjadi dan saat itu, Edy berjanji mengumumkan pada Kamis (12/1). Tapi mundur lagi dengan alasan tak jelas. Sekjen Ade Wellington saat ditanya, kemudian menegaskan bakal diumumkan Rabu(18/1). Tapi itu molor lagi.
Saat dikonfirmasi, dia tak memberikan jawaban jelas, dan malah berjanji lagi mau mengumumkan pekan depan.
"Nanti Rabu (25/1) akan diumumkan, nunggu pak Ketum (PSSI) masih Rapim," terangnya.
PSSI di era Edy memang lambat dalam beberapa hal. Dibanding era Djohar Arifin dan La Nyalla Mattalitti, dalam pengumuman pengurus tertinggal jauh.
Djohar yang terpilih pada 9 Juli 2011, langsung gerak cepat bekerja dan mengumumkan kepengurusan pada 25 Juli 2011. Sementara itu, di era La Nyalla yang terpilih 17 April, langsung mengumumkan kepengurusan pada 18 Mei.
Ada apa PSSI di era Edy lambat membentuk kepengurusan. Menurut salah satu sumber JPNN, lamanya kepengurusan terbentuk karena masih ada tarik ulur orang yang masuk dalam kepengurusan.
"Iya benar, ini kepengurusan yang sekarang memang lambat ngumuminnya. Kami sebagai anggota juga menunggu kok lama sekali, padahal kan sudah dua bulan lebih ini," ucap salah satu pengurus klub anggota PSSI yang meminta namanya tak disebut.(dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad