jpnn.com - JAKARTA- Sebulan lebih warga korban tragedi Situ Gintung terapung-apung dalam situasi yang penuh ketidakpastianMaklum, semua harta mereka luluh lantak bersama rumah yang hanyut diterpa banjir bandang yang sangat dahsyat itu.
Tak hanya itu, para korban bencana itu juga masih bingung akan tinggal di mana lantaran rumah mereka ikut hanyut
BACA JUGA: Wisatawan Bencana di Situ Gintung Masih Ramai
Sementara pengungsian yang disiapkan berupa tenda di Kertamukti sangat tak layakBangunan sederhana yang terletak di Jalan Situ Gintung II Situ Gintung, Cireunde, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten tersebut sudah bisa dihuni
BACA JUGA: Dua Jaksa Pengedar Ekstasi Dilepas
Tepatnya sekitar 34 KK ditampung di Hunian Sementara (Huntara) yang merupakan hasil sumbangan masyarakat melalui Dompet Dhuafa dan Jejaring di seluruh Indonesia.Bangunan Huntara terbuat dari batako pada bagian paling bawah dan atasnya triplek
BACA JUGA: TNI Klaim Sukses Jaga Netralitas
Beberapa di antaranya juga dilengkapi dengan kasur dan bantalSaat ini para penghuni tampak terlihat cukup nyaman menempati bilik-bilik kecil tersebut.“Alhamdulillah, di sini lebih nyamanKarena ada dapur umum, MCK (mandu cuci dan kakus, red) yang cukup memadaiKami bersyukur dan terima kasih atas bantuan banyak pihak,” kata Ati (40), salah satu pengungsi.
Hal senada disampaikan Rahmatulah Siddiq, Kordinator Program Pasca Bencana Dompet DhuafaUntuk membangun 17 bilik dan dapur umum serta ruang untuk sekolah ceria tersebut, Dompet Dhuafa hanya menghabiskan dana sekitar Rp120 juta
“Alhamdulillah, program pascabencana ini banyak didukung oleh masyarakat, mitra jejaring Dompet Dhuafa di seluruh IndonesiaTermasuk Radar Banjar Peduli (Jawa Pos Grup) dari Kalimantan Selatan yang sangat aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan di seluruh Indonesia,”tandas Siddiq.(fuz/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP Tak Kompak Soal Koalisi
Redaktur : Tim Redaksi