Pengunjung Meningkat, Nekat ke Kawah Bromo

Selasa, 12 Juli 2016 – 13:04 WIB
Ilustrasi. FOTO: dok/jpnn.com

jpnn.com - STATUS Gunung Bromo belum juga berubah. Asap dan abu vulkanis yang dikeluarkan pun tebal dan masih berwana cokelat. Banyak pengunjung yang melanggar larangan untuk memasuki radius aman 1 kilometer. 

Berdasar pantauan pos vulkanologi, mitigasi, dan bencana geologi (PVMBG), asap kawah terlihat kelabu kecokelatan tebal, tekanannya lemah-sedang, dan tingginya 300-1.200 meter ke barat daya. 

BACA JUGA: Bolos Hari Pertama Kerja, Tunjangan ASN Dipotong Tujuh Persen

"Karena itu, kami tetap imbau pengunjung untuk tidak menerobos ke radius aman," kata Kepala Pos Pantau Vulkanologi Bromo Ahmad Subhan.

Kabid Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I TNBTS Fariana Prabandani menyatakan, selama sepekan terakhir, jumlah pengunjung wisata Bromo meningkat. Kemarin (11/7) jumlahnya 20 ribuan orang. "Paling banyak lewat pintu masuk Kabupaten Probolinggo, yaitu berkisar 11.000 pengunjung," ucapnya kepada Jawa Pos Radar Bromo kemarin.

BACA JUGA: Takut Di-sweeping, Pemuda Dikejar-kejar Polisi

Terkait banyaknya pengunjung wisata Bromo yang melanggar dan nekat naik ke atas kawah, Fariana tidak menampik. "Kami sudah melarang dan memberikan imbauan kepada mereka untuk tidak melanggar," ungkapnya. Namun, banyak pengunjung yang membandel menerobos wilayah radius aman. 

Mengenai asuransi terhadap pengunjung yang melanggar, Fariana mengaku tidak dapat memastikan. Sebab, yang me­nentukan adalah perusahaan asuransi dengan kriteria yang sudah disepakati. 

BACA JUGA: Rahasia Ello, Lima Tahun jadi Penjual Togel...

"Kalau terjadi sesuatu yang tidak inginkan, tetap diupayakan agar pengunjung mendapatkan asuransi. Tetapi, setiap pengajuan itu harus disertai berita acara kronologi kejadian. Barulah perusahaan yang akan menentukan dapat asuransi atau tidak," pungkasnya. (mas/c5/ai) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Kecelakaan Paling Menonjol pada H+5 Lebaran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler