jpnn.com - JAKARTA - Asosiasi Pemasok Energi dan Batu Bara Indonesia (Aspebindo) menilai, perlu ada tambahan keuntungan sepuluh persen bagi pengusaha. Sebab, hingga kini belum ada formula baru yang dikeluarkan supaya industri itu lebih bergairah.
Padahal, Kementerian ESDM sebelumnya sudah berjanji membantu memperbaiki harga batu bara yang anjlok. Sekretaris Jenderal Aspebindo Eka Wahyu Kasih menyatakan, buruknya harga membuat perusahaan batu bara tidak sehat.
BACA JUGA: Anak Usaha Astra Gelontorkan KUR Rp 500 Miliar
Sebelum proyek 35 ribu mw berjalan dan meningkatkan pembelian batu bara, produsen harus ditolong. Jika tidak, banyak yang mati.
“Semua itu bergantung pada kebijakan pemerintah. Efek proyek 35 ribu mw tidak bisa dirasakan sekarang. Padahal, saat ini pengusaha sedang mengalami kesulitan,” ujar Eka, Rabu (6/4) kemarin.
BACA JUGA: Ini Alasan Pesantren Beralih Pakai Gas Bumi PGN
Nah, cara menyelamatkan perusahaan batu bara adalah memberikan keuntungan sampai sepuluh persen. Penghitungannya mulai harga produksi sampai di atas kapal. Memang setiap tambang batu bara memiliki kondisi yang berbeda-beda.
Kementerian ESDM perlu memainkan peran dengan memberikan batasan yang jelas. Misalnya, memberikan ketentuan soal rasio jumlah tanah yang dikeluarkan dan banyaknya batu bara. ’’Berapa maksimalnya untuk kalori tertentu,’’ jelas Eka. (dim/c14/oki)
BACA JUGA: Pesantren Mengaku Lebih Ngirit Setelah Pakai Gas PGN
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon Desak Pemerintah Bentuk Tim Usut Panama Papers
Redaktur : Tim Redaksi