jpnn.com - SURABAYA - Ingin memulai usaha tapi belum dapat kepercayaan pinjaman modal dari bank? Atau justru ingin menjadi investor tapi bingung usaha apa yang akan booming serta happening? Semua pertanyaan itu akan terjawab dengan hadirnya CoAssets.
CoAssets adalah perusahaan crowdfunding asal Singapura yang kini sudah memiliki partner tetap di Indonesia untuk menjalankan bisnisnya di negara ini. Menggandeng PT. Javaland Promosia Indonesia, CoAssets Indonesia hadir dengan platform bisnis baru, yakni market place dengan financial technology.
BACA JUGA: Antara Peran Swasta, Tata Kelola Gas, dan Semangat Jokowi
Hadirnya CoAssets sendiri menjadi jembatan penghubung antara investor dan usahawan. Sebab, tak dapat dipungkiri, memulai suatu bisnis baru atau start up memang tak mudah. Selalu ada saja tantangannya. Di antaranya adalah urusan finansial.
Nah, dengan menggunakan platform dari CoAssets, calon businessman mampu mendapatkan modal usaha. Caranya adalah, CoAssets akan menggandeng beberapa investor yang tertarik mendanai project secara urunan.
BACA JUGA: Cinta Produk Dalam Negeri, Pak SBY dan Ibu Ani Borong Kerupuk Kesukaan Keluarga
”Yang terpenting dari platform ini adalah calon usahawan harus membuat presentasi yang menakjubkan untuk proyek yang akan dia kerjakan. Sehingga dengan demikian calon investor akan tertarik menanamkan dananya,” jelas CEO CoAssets Indonesia Fernanda Reza Muhammad.
Pria yang akrab disapa Reza itu menambahkan, platform ini aman dan legal. Sebab dana yang terkumpul dari para investor bukan dikelola oleh CoAssets, tetapi masuk ke rekening calon usahawan yang bersangkutan. Tapi tentu setelah melalui berbagai proses. Termasuk cek & ricek latar belakang businessman dan due diligent ini menjadi prasyarat utama sebelum usahawan tersebut mempromosikan usahanya di platform CoAssets.
BACA JUGA: Soal Kedaulatan Energi, Ini Saran Effendi Simbolon
Dia lantas mencontohkan, si A ingin membuat proyek yang menelan biaya Rp 100 juta. Karena baru bergerak di bidang tersebut, A kesulitan mendapatkan pinjaman dana. Nah, CoAssets akan mengakomodir investor untuk menanggung pembiayaan proyek tersebut. Jika ada 100 investor yang ikut bergabung, maka masing-masing hanya butuh menggelontorkan dana Rp 1 juta saja.
Lantas keuntungannya bagi investor apa? Sebelum memulai proyek tersebut, sudah ada kesepakatan yang dibuat oleh calon pengusaha dan CoAssets serta investor mengenai bagi hasil keuntungannya, dalam hal ini bagi hasil yang akan diterima para investor usai proyek kelar. Jumlahnya bervariasi.
Lalu jika jumlah investor yang akan bergabung kurang serta tidak mencukupi dananya untuk membiayai proyek tersebut, apa yang terjadi? ”Jangan khawatir, dana para investor yang sudah dikirimkan akan dikembalikan tanpa ada potongan satu sen pun. Tapi kalau memang proyek yang ingin direalisasikan itu kami lihat prospektif, kami akan bantu lebih maksimal mendapatkan dana,” ujar Reza.
Menariknya platform financial technology melalui crowdfunding ini sudah dirasakan manfaatnya di belahan dunia lain. Di antaranya Amerika Serikat dan benua Eropa, untuk kawasan Asia sudah lama ada di Singapura, Hongkong, China, Malaysia, beberapa negara lainnya seperti Australia.
Selain mampu memberikan keamanan dalam berinvestasi, serta dapat mendorong semangat entrepreneurship, nilai plus dari program ini adalah kemudahannya dalam bertransaksi. Calon investor hanya tinggal mengakses website resmi CoAssets, yakni CoAssest.com, kemudian login untuk melihat proyek apa saja yang bisa ikut berinvestasi di dalamnya. Lalu, invest kemudian langsung transfer. ”Jadi hanya dengan tiga langkah saja, login, invest, dan transfer,” ujar pria yang beberapa kali menerima penghargaan Primaniyarta dari Presiden Indonesia itu.
Pada 7 – 8 Desember mendatang CoAssets Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menghelat konferensi EPIC (Expo for Property, Investing, & Crowdfunding). Bertempat di JW Marriott, Surabaya acara itu akan dihadiri oleh para investor dari berbagai negara. Jadi, ini kesempatan bagi Anda yang ingin memulai atau memperbesar bisnis. (pda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejati Ikut Gubernur Pergi ke Prancis, Ngapain ya?
Redaktur : Tim Redaksi