Pengusaha Desak Pemerintah Segera Terapkan HET Beras dan Gabah

Sabtu, 19 Agustus 2017 – 16:04 WIB
Petani. Ilustrasi Foto: JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, BONDOWOSO - Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras dan Gabah yang ditetapkan Kementerian Perdagangan mendapat respons positif dari kalangan Kelompok Tani pengusaha pengilingan padi (perpadi) dan kelompok tani (Poktan) di Kabupaten Bondowoso.

Respons ini dibuktikan dengan dilaksanakannya pertemuan antara Perpadi dan Poktan di Kedai Enak Rasa Grujugan, Jumat, (18/8).

BACA JUGA: Patbo Super Sukses Bantu Sawah Tadah Hujan

Pertemuan antara Perpadi dan Poktan tersebut berlangsung dengan penuh keakraban dan menghasilkan beberapa poin penting menyikapi permasalahan pangan khususnya beras.

Perpadi dan Poktan di Kabupaten Bondowoso sangat mendukung diberlakukannya HET Beras dan Gabah, dan mendesak pemerintah agar segera menerapkannya tanpa takut kepada intervensi dari pihak mana pun.

BACA JUGA: Dulu Diimpor, 4 Komoditas Ini Sekarang Diekspor

Dukungan ini disampaikan P. Tomat, Ketua Poktan Panca Makmur 1 Desa Pancoran Kecamatan Kota Kabupaten Bondowoso.

Poktan desa ini sangat mendukung langkah yang diambil oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Perdagangan.

BACA JUGA: Ekspor Bawang Merah Bakal Sejahterakan Petani

“Kami dari Poktan yang ada di Bondowoso, khususnya dari Poktan Panca Makmur 1 desa pancoran sangat mendukung langkah yang diambil oleh Kementerian Perdagangan. Karena dengan adanya HET beras ini, otomatis akan mengangkat harga jual gabah. Dan juga Pemerintah sendiri bisa ikut berpartisipasi di dalam mengatasi persoalan harga beras. Dan tentunya kami sangat berharap, dalam hal ini Kementerian Perdagangan untuk secepatnya menerapkan HET terhadap Beras dan Gabah”, ungkapnya.

Tomat juga menyerukan agar pemerintah tidak takut dan ragu dalam penerapan HET beras.

“Jangan pernah takut terhadap intervensi dari pihak manapun. Selama kebijakan yang diambil pemerintah, merupakan kebijakan yang memang memikirkan terhadap kesejahteraan para petani”, tegasnya.

Hal senada disampaikan oleh Soekotjo yang merupakan Pengusaha penggilingan padi UD. Pancoran Mas.

Dia mendesak pemerintah segera menerapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk gabah dan beras sehingga, harga beras dan gabah nantinya diharapkan tidak terpengaruh praktek spekulan dan aksi penimbunan.

“Dengan adanya HET, maka pengusaha penggilingan juga akan bisa membantu pengadaan beras bulog dengan harga yang telah di tetapkan pemerintah. Yang selama ini harganya Rp 8.030 per kilonya,” ujar Soekotjo. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Optimistis Indonesia Ekspor Bawang Putih pada 2018


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler