jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengajak Pengusaha Indonesia dan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) berjuang bersama-sama untuk membangun ekonomi bangsa Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI di hadapan 400 Pengusaha Indonesia dan Eksekutif Muda Alumni ITB, pada acara “Indonesianisme Summit” dengan tema “Penguatan Daya Saing dan Militansi Talenta Indonesia Dengan Berbasis Kearifan Lokal” di Ballroom Hotel Grand Sahid Jaya, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (10/12).
BACA JUGA: Ini Jumlah Direktur dan Komisaris Bank yang Belum Ikut Tax Amnesty
Menurut Jenderal Gatot, dalam krisis ekonomi di dunia, kondisi ekonomi di Indonesia masih bagus. Untuk itu, kita harus bersama-sama membangun mewujudkan stabilitas politik dan keamanan, agar investasi berjalan dengan baik.
“Pengusaha Indonesia dan Eksekutif Muda Alumni ITB harus berjuang dan bergotong-royong untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa pemenang,” katanya.
BACA JUGA: Perusahan Patungan Kilang Cilacap Pertamina-Saudi Aramco Bakal Segera Terbentuk
Lebih lanjut, Panglima TNI mengingatkan bahwa Bangsa Indonesia adalah milik kita bersama dan Burung Garuda Pancasila yang mencekram kuat pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika jangan sampai lepas, karena itu merupakan Central Of Gravity Indonesia sebagai pemersatu bangsa.
Dia menyatakan bahwa, Indonesia saat ini menjadi rebutan negara lain, karena kaya akan sumber daya alam yang menjadi salah satu negara equator di dunia. Indonesia sebagai negara equator dan sangat kaya akan sumber daya alam adalah warning yang patut menjadi kekhawatiran bangsa Indonesia dimasa yang akan datang.
BACA JUGA: Januari 2017, Holding Sektor Energi dan Tambang Ditargetkan Rampung
“Presiden RI pertama Soekarno adalah seorang Alumni ITB dan pernah mengingatkan bahwa, kekayaan alam Indonesia nanti akan membuat iri bangsa-bangsa di dunia, demikian juga Presiden RI Joko Widodo sebagai Alumni UGM pada saat disumpah mengatakan bahwa, kekayaan sumber daya alam Indonesia justru akan menjadi petaka buat kita, tujuannya adalah agar kita waspada,” kata Jenderal Gatot Nurmantyo.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI menyampaikan bahwa, pergeseran budaya ekonomi terus terjadi dalam masyarakat, sehingga melahirkan krisis ekonomi yang menjadi pemicu terjadinya kompetisi global dan terjadi secara ketat serta cenderung tidak sehat.
Menurutnya, budaya kita saat ini hampir tergerus dengan budaya ekonomi dari luar yang sampai saat ini tetap eksis, inilah yang menyebabkan resesi ekonomi dan depresi ekonomi. “Hal tersebut mengakibatkan krisis ekonomi dan kompetisi global, yakni meningkatnya tingkat kejahatan dan yang paling penting adalah hancurnya tatanan masyarakat,” pungkasnya.
Turut hadir pada acara tersebut Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Siwi Sukma Adji, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, Askomlek Panglima TNI Marsda TNI Bonar H. Hutagaol, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, dan para Menteri Kabinet Kerja serta Ketua Umum Ikatan Alumni ITB.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RBH Edukasi Nasabah Dengan Analisis Pergerakan Saham
Redaktur : Tim Redaksi