Pengusaha Ritel Batasi Promosi, Pendapatan Media Cetak Drop 40 Persen

Selasa, 25 Agustus 2015 – 05:27 WIB

jpnn.com - JAKARTA-Suramnya ekonomi Indonesia yang ditandai dengan menguatnya nilai tukar Dolar terhadap Rupiah, berdampak besar ke semua lini. Mereka terpukul dengan situasi ekonomi yang tidak pasti.

Salah satu yang terkena dampak adalah media cetak yang mengandalkan pendapatan dari iklan ikut terpengaruh.

BACA JUGA: Ekonomi Terpuruk, Jokowi Diminta tak Terlalu Pede

Seperti pengakuan salah satu account officer media cetak, pendapatan mereka turun hingga 40 persen dalam enam bulan terakhir. ‎ Selain permintaan klien untuk beriklan menurun, penagihan juga susah.

"Ini turun drastis orang beriklan. Perusahaan besar yang biasa rajin beriklan jadi kurang intensitasnya. Kami juga kalau nagihnya susah karena perusahaan yang ditagih juga kesulitan," ungkap salah satu karyawan yang enggan dipublish namanya itu, Senin (24/8).

BACA JUGA: Kapolri: Menimbun Bahan Pokok, Penjara 7 Tahun

Dia menyebutkan, biasanya tanggal segini pendapatannya sudah di atas Rp 1 miliar. Namun sekarang cash in-nya baru Rp 400 juta.

"Kami sekarang pusing tujuh keliling, pendapatan iklan tipis, penagihannya juga susah. Target pendapatan iklan yang biasanya Rp 1,6 miliar per bulan, sekarang drop hingga 40 persen," tuturnya.

BACA JUGA: Menkeu Yakin Rupiah Terus Anjlok Bukan Indikasi Indonesia Krisis

‎Lanjut karyawati yang sudah bekerja sekitar 20 tahun di media cetak ini, gejolak rupiah yang terus melemah dampaknya luar biasa. Dia berharap, rupiah bisa kembali menguat agar ekonomi jalan normal lagi. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kada Takut Belanjakan APBD, Rp 273 Triliun Disimpan di Bank


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler