jpnn.com - JAKARTA - Maraknya kasus asusila yang terjadi belakangan ini membuat Menpora Imam Nahrawi angkat bicara. Yang membuatnya cukup miris, adalah adanya keterlibatan salah seorang mantan pemain sepak bola yang ternyata dulunya adalah eks penghuni Timnas U-19, Sony Sandra.
"Saya prihatin dengan banyaknya kasus asusila. Termasuk yang melibatkan mantan pemain sepak bola di kediri, Sony Sandra. Ini sangat mencoreng dunia olahraga. Tindakan asusila ini juga menjadi ancaman yang harus bisa ditanggulangi oleh generasi muda," kata Imam, Jumat (20/5) pagi.
BACA JUGA: Merampok, Didor Polisi, Didatangi Pacar, Perampok Langsung Mewek
Sebelumnya, Sony ditetapkan bersalah atas kasus pencabutan terhadap 58 anak di bawah umur. Pengusaha asal Kediri tersebut pun telah divonis 9 tahun dengan denda Rp250 juta, subsider 4 bulan penjara. Tuntutan itu lebih ringan dari yang diajukan jaksa penuntut umum, 13 tahun penjara.
Menurut Imam, mereka yang menjadi korban adalah para pemudi, dan calon-calon penerus bangsa ini ke depan. Ada yang salah dengan mental psikologis mereka. Ini menjadi concern Kemenpora yang juga memiliki sentuhan langsung dengan dunia kepemudaan.
BACA JUGA: Rasain, Spesialis Pembobol Kartu ATM Dibekuk
Selain kasus Sonny, Imam juga melihat banyaknya kasus asusila yang melibatkan pemuda serta anak-anak.
"Beberapa tahun ke belakang, kejadian ini jarang terjadi. Perlu ada gerakan khusus, untuk menanggulangi, atau minimal menekan kebobrokan mental anak-anak dan calon pemuda kita," tuturnya.
BACA JUGA: Praktik Aborsi Berkedok Klinik di Senen Dibongkar
Imam pun sudah menyiapkan program untuk menggerakkan pemuda di daerah, menjadi anggota Garda Mental.
"Garda mental ini, nantinya ada dua sampai tiga pemuda di desa, yang nantinya akan menanamkan kekuatan mental psikologis, untuk menekan agar generasi muda tak terlalu bobrok," tandasnya. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Si Cabul dengan Sistem MLM Itu hanya Pegangi Dada Sambil Merem
Redaktur : Tim Redaksi