Penimbunan Masker untuk Cari Keuntungan Masuk dalam Kejahatan Ekonomi

Kamis, 05 Maret 2020 – 16:57 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Foto: Fathan Sinaga/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud MD, menyebut pemerintah bersikap tegas terhadap aksi penimbunan masker. Aksi itu dianggap masuk dalam tindak pidana. Terlebih, aksi penimbunan itu disertai upaya mencari keuntungan setelah menjual balik masker yang ditimbun.

"Pemerintah sudah menyatakan, bisa dianggap kejahatan ekonomi, subversi di bidang ekonomi kalau orang menimbun barang, melakukan rush dan sebagainya untuk ambil keuntungan dari isu ini," kata Mahfud ditemui awak media di kantor MUI, Jakarta Pusat, Kamis (5/3).

BACA JUGA: Mahfud Imbau Penceramah Tidak Menakuti Umat Ketika Berbicara Soal Corona

Mantan Ketua MK itu melanjutkan pemerintah mendukung polisi untuk menangkapi pelaku penimbun masker. Menurut dia, terdapat pasal yang memungkinkan penimbun masker bisa dimeja hijaukan.

"Oleh sebab itu polisi boleh bertindak dan dicari unsur-unsur kesengajaannya dan tujuannya. Kalau tujuannya tidak jelas, tiba-tiba memborong barang, lalu dijual dengan sangat mahal, itu bisa dicarikan pasal-pasal pidananya," ucap dia.

BACA JUGA: Polisi Tangkap Mahasiswi Penimbun Masker

Dalam kesempatan ini, Mahfud menjelaskan, pemerintah siap menghadapi wabah Corona yang sudah masuk Indonesia. Pemerintah memiliki peralatan kesehatan untuk mencegah penularan Corona semakin meluas.

"Pemerintah itu siap menghadapi Corona dan mempunyai semua peralatan dan dokter yang diperlukan untuk itu. Jadi jangan takut untuk Corona, ini dihadapi secara wajar saja. Begitu saja," tutur dia.

BACA JUGA: Polri Resmi Kejar Para Penimbun Masker dan Hand Sanitizer, Masih Berani?

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan THF (19) mahasiswi tersangka penimbun masker mengaku berbuat demikian untuk membantu biaya kuliah. Sebelum menimbun masker dia mengaku berjualan baju wanita dan produk kecantikan.

"Tersangka ini memang sudah lama berdagang lewat online. Namun baru-baru ini saja dia memutuskan berdagang masker," kata Yusri di Jakarta, Rabu (4/3).

Yusri mengatakan, THF berani menimbun masker dengan modal usahanya sendiri, di tengah kelangkaan masker akibat permintaan tinggi. Selain itu, teman-teman tersangka juga ikut membantu menjual masker yang saat itu langka keberadaannya. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler