Penipu CPNS Gunakan Alamat Palsu

Jumat, 26 September 2014 – 15:03 WIB

jpnn.com - MAKASSAR - Aksi catut-mencatut nama pejabat Pemprov Sulsel untuk aksi penipuan sedang marak. Setelah nama Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, kini kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pegawai BKD Sulsel, Nursyamsih juga menjadi sasaran.

Namanya dicatut oknum untuk aksi penipuan Calon Pegawai Negeri Sipil. Pelaku tersebut bernama Syamsul Bahri Anwar. Kobannya, Muhammad Amin SE yang dijanji lolos CPNS dengan syarat membayar mahar sebesar Rp 64 juta.

BACA JUGA: Ini Dia 11 Fraksi Golkar Yang Pilih Pilkada Langsung

Informasi yang dihimpun, korban tidak dimintai uang sekaligus. Melainkan wajib membayar uang sebesar Rp 4 juta sebagai uang muka. Sisanya sebanyak Rp60 juta dibayar setelah dinyatakan lulus.

"Menurut pengakuan korban, pelaku mengatakan jika tidak perlu ikut mendaftar. Sisa bayar uang, itu menjadi jaminan. Alasannya, janji lulus tersebut merupakan jatah saya sebagai kepala bidang," ujar Nursyamsih seperti dilansir FAJAR (JPNN Grup), Jumat (26/9).

BACA JUGA: Disebut Dekat dengan Jokowi Sinyal Bupati Jadi Menteri?

Korban menghadap Nursyamsih pada Rabu 24 September lalu. Ia dijanji akan dipertemukan dengan Nursyamsih oleh pelaku. Setelah menunggu lama, pelaku tidak datang-datang. Akhirnya korban menemui langsung Nursyamsih.

"Terakhir saya teleponan dengan orang itu pada Rabu lalu. Kami janjian di BKD Sulsel, tetapi tidak datang. Sejak saat itu, pelaku tidak bisa lagi dihubungi," kata Muhammad Amin.

BACA JUGA: Enam Orang Lolos Seleksi Tahap Ketiga Calon Pimpinan KPK

Ia mengaku kenal dengan pelaku dari keluarnya bernama Fifi Alexander. Amin mengaku begitu percaya sebab penjelasannya sangat menjanjikan.

Bahkan pelaku memberikan foto copy kartu tanda penduduknya (KTP). Selain itu, sebagai jaminan kedua belah pihak membuat surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai 6000.

Kemarin, FAJAR mencoba mencari alamat pelaku sesuai yang tertera pada KTP yang diberikan kepada korban. Alamat dalam KTP tersebut menyebutkan BTP Kelurahan Timur 29 Blok H No 449. Namun sekira hampir sejam mengelilingi blok H, alamat tersebut tidak ditemukan.

Beberapa orang warga yang tinggal di blok H tersebut juga tidak mengetahui nama yang dicari. Begitu pun rumah bernomor 449 titu.

"Di sini nomornya memang tidak beraturan," ujar Radi, salah seorang mahasiswa yang tinggal di blok H.

Kepala BKD Sulsel, Mustari Soba mengatakan, oknum yang mencatut nama kepala bidangnya tersebut jelas sebuah penipuan. Menurut Mustari, BKD selama ini menerapkan prinsif transparansi.

"Katanya jatah, jatah dari mana. Kepala BKD, wagub bahkan gubernur tidak pernah dapat jatah. Apalagi sekarang sistem online, jadi tidak mungkin ada jatah-jataan. Saya juga bingung mengapa orang masih percaya aksi seperti itu," kata Mustari ketika dikonformasi kemarin.

Ia melanjutkan, BKD tidak punya kapasitas untuk mengusut masalah ini. Ia minta kepada korban agar melapor kepada pihak berwajib. (iad)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN dan PKS Disebut Pantas Bubar, Atau Merger dengan Golkar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler