Penjahat Perang Terakhir Serbia Tertangkap

Goran Hadzic Segera Diekstradisi ke Belanda

Kamis, 21 Juli 2011 – 14:41 WIB

BEOGRAD – Petualangan dan kehidupan bebas di luar yang dijalani penjahat perang Serbia Goran Hadzic, 52, akhirnya berakhirHal itu terjadi setelah pemerintah Serbia menambah panjang prestasinya dalam meringkus penjahat perang

BACA JUGA: Jaksa Tak Akan Batal Dakwa Strauss-Kahn

Presiden Boris Tadic mengumumkan keberhasilan pemerintahannya dalam menangkap Goran Hadzic kemarin (20/7)


Hadzic adalah mantan presiden Republik Serbia Krajina sekaligus jenderal Serbia di Kroasia yang menjadi buron sejak 2004.  Dia tercatat sebagai penjahat perang terakhir Serbia yang tertangkap.

’’Pagi ini, pukul 08.24 (sekitar pukul 13.24 WIB), kami berhasil menangkap Goran Hadzic

BACA JUGA: Suhu Panas Sengat Wilayah AS, 13 Tewas

Lewat penangkapan itu, Serbia mengakhiri episode tersulit dalam hubungannya dengan pengadilan (Pengadilan Kriminal Internasional untuk Yugoslavia atau ICTY),’’ kata Tadic dalam jumpa pers di Kota Beograd kemarin


Sebelumnya, Serbia telah menangkap beberapa penjahat perang lain

BACA JUGA: UU Dibatalkan, Indonesia Tetap Terikat Piagam ASEAN

Termasuk mantan Presiden Yugoslavia dan eks Presiden Serbia Slobodan Milosevic yang juga menjadi buron atas kasus yang sama dengan HadzicBersama dua penjahat perang lain, Radovan Karadzic dan Ratko Mladic, Milosevic merupakan jagal sekaligus dalang pembantaian ribuan muslim di Bosnia.

Beberapa jam setelah ditangkap, Hadzic pun langsung dibawa ke pengadilan khusus bagi penjahat perangPria yang terlihat kemarin terlihat pucat itu dijerat dengan 14 pasal dakwaan

Dia dituding melakukan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan saat menjabat sebagai orang penting Serbia KroasiaBersama Milosevic, dia dianggap bertanggung jawab terhadap deportasi puluhan ribu etnis Kroasia dan pembunuhan ratusan orang di antaranya pada kurun waktu 1991-1993.

Atas perintah Hadzic itu pula, pasukan Serbia Kroasia menyandera sedikitnya 250 warga non-SerbiaSebagian besar diantaranya etnis Kroasia, dari sebuah rumah sakit di Kota VukovarAksi itu dilakukan setelah kota tersebut jatuh ke tangan tentara Serbia

Sebelumnya, kedua belah pihak memperebutkan kota pelabuhan sungai terbesar di Kroasia tersebut selama sekitar tiga bulanPada November 1991, pasukan Hadzic membantai dan menghabisi para sandera pria dan seorang perempuan

Pertempuran di Vukovar adalah episode paling buruk dalam Perang Kemerdekaan Kroasia yang berlangsung pada 1991-1995Kerusakan akibat kontak senjata selama tiga bulan itu, konon, lebih buruk dibandingkan dampak Perang Dunia II di EropaPembunuhan sedikitnya 250 warga Kroasia di kota tersebut mengarah pada genosida (pembantaian masal)Sebagai pemimpin, Hadzic pun harus mempertanggungjawabkan aksi pasukannya

Berita tertangkapnya Hadzic jelas menuai reaksi positif dari Uni Eropa (UE)Apalagi, organisasi negara-negara di Benua Biru tersebut beberapa waktu terakhir meningkatkan tekanannya kepada Serbia untuk menangkap para penjahat perang yang diburu ICTYMeski begitu, Tadic membantah bahwa penangkapan Hadzic itu adalah trik Serbia agar bisa segera bergabung ke UE

Menurut dia, selama ini pemerintahannya berusaha keras menangkap Tadic demi rekonsiliasi negara-negara Balkan’’Semua itu kami lakukan atas alasan moral dan kewajibanKami sadar bahwa rekonsiliasi negara-negara bekas Yugoslavia hanya akan terjadi setelah seluruh buron perang tertangkapKarena itu, kami mengupayakannya dengan maksimal,’’ urai pemimpin 53 tahun tersebut

Berkat kerja keras dan kejelian intelijen Serbia, pemerintahan Tadic suskes menangkap Hadzic di wilayah pegunungan Fruska Gora, dekat Kota Novi Sad, selatan SerbiaICTY tak kalah antusias mendengar kabar penangkapan Hadzic’’Ini menandai akhir dari perburuan kamiHari ini (kemarin) genap sudah 161 buron (ICTY) tertangkap,’’ tandas Jubir ICTY Frederick Swinnen dalam jumpa pers di Kota Den Haag, Belanda

Dalam waktu tiga hari ke depan, pemerintah Serbia akan mengurus ekstradisi Hadzic ke BelandaPaling lambat, dalam waktu sepekan, Hadzic akan diterbangkan ke Den Haag untuk menjalani persidangan(AFP/AP/hep/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sang Whistleblower Tewas di Kediaman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler