BACA JUGA: Sehari, Dua Kali Suu Kyi ke Makam Ayah
Senin lalu waktu setempat (18/7), mantan wartawan NOTW Sean Hoare yang kali pertama buka suara soal penyadapan tersebut ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kediamannya di Kota Watford, Hertfordshire, England, atau sekitar 32 kilometer barat laut London.Kemarin (19/7) polisi langsung melakukan penyelidikan atau olah TKP (tempat kejadian perkara) di rumah pria 47 tahun tersebut
BACA JUGA: Di Depan Komite Parlemen, Murdoch Pilih Merendah
Dari investigasi awal, polisi menduga kematian Hoare wajar"Kami masih investigasi secara mendalam kematian tiba-tiba seorang pria yang identitas pastinya masih belum kami ketahui
BACA JUGA: Nekat ke Gaza, Kapal Pesiar Prancis Ditahan Israel
Tapi, sejauh ini kami meyakini dia sebagai Sean Hoare," ujar juru bicara Kepolisian Hertfordshire dalam pernyataan tertulisTerkait otopsi, kata polisi, sanak saudara dan orang dekat Hoare sudah dikabari.Jasad Hoare ditemukan pukul 10.40 waktu setempat pada Senin laluPria yang tinggal di Langley Road itu diduga tewas beberapa waktu sebelumnyaSelain gemar menenggak minuman beralkohol, Hoare dikabarkan suka memakai narkotikaKarena itu, polisi pun mengembangkan penyelidikan ke arah sana.
Nama Hoare dikenal luas oleh media Inggris sekitar satu tahun laluSaat itu, dalam wawancara dengan surat kabar The New York Times, dia menyebut keterlibatan Andy Coulson dalam penyadapan pasca Bom LondonCoulson adalah bos Hoare yang menjabat sebagai redaktur di tabloid NOTW pada 2003-2007Terakhir, Coulson menjabat sebagai humas Perdana Menteri (PM) David Cameron.
Tidak hanya lewat media Amerika Serikat (AS), Hoare juga membocorkan skandal tersebut kepada media Inggris, yakni BBC"Ini wabah dan benar-benar terjadiSaat Anda harus punya berita, Anda harus mengupayakan apapun agar bisa mendapatkannyaItulah budaya News International," beber Hoare saat itu terkait penyadapan telepon tersebutWawancara dengan BBC itu terjadi pada Maret lalu.
Nyanyian Hoare di media itu selanjutnya diteruskan ke Kepolisian Metro LondonSayang, ketika itu, penelusuran dihentikan karena Hoare tidak memberikan buktiTetapi, Kepolisian Metro London tetap menangkap CoulsonPekan lalu, dalam wawancara dengan The New York Times, Hoare kembali mengungkap kasus suap yang mewarnai skandal penyadapan tersebut.
"Sejumlah wartawan (NOTW) sengaja menyuap para petugas dan melegalkan pelacakan sinyap telepon untuk mengetahui lokasi seseorang," tutur Hoare saat itu.
Setelah wawancara tersebut, Hoare mengaku dibuntuti seseorangKemarin, seorang rekannya mengatakan kepada Daily Mirror bahwa Hoare sempat mengungkapkan ketakutannya saat dibuntuti orang tidak dikenalHoare pun merasa selalu diawasi orang tak dikenal.
"Dia merasa terancamKatanya, ada orang yang berusaha menangkap dan menyakitinyaTetapi, saat itu saya tak terlalu menganggap serius ucapan dia," kata rekan yang merahasiakan namanya tersebut.
Di mata rekan-rekannya sesama wartawan, Hoare merupakan sosok yang menyenangkanSalah satu komentar itu datang dari Nick Davies dari The GuardianKarena itu, mereka merasa sangat kehilangan(AFP/BBC/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... India Umumkan Temuan Uranium Terbesar
Redaktur : Tim Redaksi