jpnn.com - jpnn.com - Seorang pelaku penjambretan berinisial AR, 25, tak bisa melewati masa kritisnya usai dihajar massa di depan SMA Negeri 2, Jalan Martadinata, Pontianak Barat, Kalbar, Selasa (17/1).
AR menghembuskan nafas terakhirnya setealh sempat mendapat perawatan satu hari di RS Bhayangkara Polda Kalbar, Kamis (19/1).
BACA JUGA: Aksi Heroik Korban Pertahankan Ponselnya, 2 Pelaku Keok
AR yang dihajar massa itu mengalami pendarahan di otak. Walau pertolongan medis diberikan, nyawanya tetap tak bisa diselamatkan.
Kapolsek Pontianak Barat, Kompol Joko Sulistiono, dikonfirmasi berkaitan dengan hal ini, Jumat (20/1), membenarkan. Menurut Kompol Joko, pihak keluarga sudah mengambil jenazah korban dan menolak untuk diotopsi.
BACA JUGA: Penjambret Dicokok Setelah Ponselnya Terjatuh di TKP
Seperti diketahui, pada Selasa (17/1), Ar merampas tas pengendara sepeda motor. Yang bersangkutan membuntuti korban lalu mengambil dompetnya dan langsung melarikan diri.
"Warga yang tahu lalu mengejar pelaku hingga di Gang Kecubung. Pelaku berhasil ditangkap dan babak belur dihajar massa yang emosi," jelas Joko.
BACA JUGA: Jambret Bengis Ditangkap, Mewek, Pengin Tobat
Setelah itu, lanjut dia, anggota yang sedang berada di Mapolsek Pontianak Barat dikabari.
"Sesampai di TKP, anggota langsung mengamankan pelaku dengan kondisi babak belur. Di Mapolsek, pelaku masih bisa berkomunikasi dan berdiri sehingga dimasukkan ke dalam sel," terangnya.
“Namun kesokan harinya, pada Rabu 18 Januari sekitar jam setengah delapan anggota mengecek, pelaku mengeluh sakit sehingga dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan,”.
Kompol Joko mengimbau kepada masyarakat untuk tidak main hakim sendiri terhadap pelaku kejahatan. "Jika berhasil menangkap, amankan dan serahkan kepada kepolisian agar perbuatannya diproses sesuai hukum yang berlaku," pintanya. (Zrn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhirnya Niki dan Dimas Dibekuk Polisi
Redaktur & Reporter : Budi