Penjelasan AirNav Indonesia setelah Tangkuban Perahu Berbahaya bagi Penerbangan

Sabtu, 27 Juli 2019 – 07:40 WIB
Gunung Tangkuban Parahu di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat saat erupsi yang terjadi Jumat pukul 15.48 WIB. Foto: Pos Pantau Tangkuban Parahu for Radar Bandung/JPG

jpnn.com, JAKARTA - AirNav Indonesia terus memantau efek erupsi Gunung Tangkuban Parahu di Kabupaten Bandung Barat yang terjadi pada Jumat (26/7), pukul 15.48 WIB. Sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menerbitkan Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) yang berarti kawasan Tangkuban Parahu berbahaya bagi penerbangan.

Meski demikian, aktivitas penerbangan yang ditangani AirNav Indonesia tak terimbas erupsi Tangkuban Parahu. "AirNav Indonesia menyatakan erupsi Gunung Tangkuban Perahu yang terjadi Jumat sore, sampai saat ini belum mengganggu aktivitas penerbangan," kata Manager Humas AirNav Indonesia Yohanes Sirait dalam pesan singkatnya kepada jpnn.com.

BACA JUGA: Belum Ada Info soal Korban Jiwa Akibat Erupsi Tangkuban Parahu

Hingga saat ini, kata Yohanes, tidak terdapat rute penerbangan dan bandara yang terdampak dari abu hasil erupsi Gunung Tangkuban Perahu. "Bandara terdekat yaitu Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati berada di luar area volcanic ash (abu vulkanis, red),” tutur Yohanes.

BACA JUGA: Belum Ada Info soal Korban Jiwa Akibat Erupsi Tangkuban Parahu

BACA JUGA: Erupsi Gunung Tangkuban Perahu Diprediksi Terjadi Sepuluh Hari Lalu

Meski begitu, AirNav terus berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti PVMBG dan Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) Darwin. "Observasi akan dilakukan secara terus menerus dengan stakeholder penerbangan lainnya," ungkap dia.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menutup kawasan wisata Gunung Tangkuban Parahu pascaerupsi. Merujuk hasil pantauan PVMBG, jatuhan abu vulkanik mencapai radius 1 - 2 km.(mg10/jpnn)

BACA JUGA: PVMBG Belum Tingkatkan Status Tangkuban Perahu Pascaerupsi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebegini Ketinggian Abu Vulkanik Letusan Gunung Tangkuban Parahu


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler