Penjelasan Danrem Brigjen Antoninho Tentang Program KSAD di Perbatasan RI-Timor Leste

Minggu, 25 Agustus 2024 – 22:48 WIB
Komandan Korem (Danrem) 151/Binaiya Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva saat menghadiri acara penutupan kegiatan TMMD di lapangan Nusletti Railetti, Desa Tutukey Dusun Serwaru, Kecamatan Pulau Letti, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, Kamis (22/8/2024). Foto: Penerangan Korem 151/Binaiya

jpnn.com, JAKARTA - Program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-121 di Pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Timor Leste bertujuan untuk membantu pemerintah daerah khususnya sebagai upaya percepatan pembangunan guna dapat menyejahterakan rakyat setempat.

Program di Pulau Letti akan mendorong percepatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan tidak hanya berupa sasaran fisik, tetapi juga pembangunan nonfisik seperti berbagai macam penyuluhan yang fungsinya untuk mencerdaskan masyarakat dan mempertebal jiwa nasionalisme yang hakiki dalam rangka membela tanah Air Indonesia tercinta.

BACA JUGA: Kunjungan Menteri Perdagangan dan Industri Timor-Leste ke Indonesia, Perkuat Kerja Sama Teknologi

Hal tersebut disampaikan Komandan Korem (Danrem) 151/Binaiya Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva saat menutup kegiatan TMMD di lapangan Nusletti Railetti, Desa Tutukey Dusun Serwaru, Kecamatan Pulau Letti, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, Kamis (22/8/2024).

Selanjutnya, Brigjen TNI Antoninho membacakan amanat tertulis Pangdam XV/Pattimura pada upacara penutupan TMMD.

BACA JUGA: Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Antoninho Resmikan Monumen Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami

Dia mengatakan profram TMMD merupakan salah satu wujud Operasi Bakti TNI yang merupakan program terpadu Pembinaan Teritorial antara TNI dengan lembaga pemerintah, nonpemerintah dan pemerintah daerah yang terintegrasi bersama masyarakat guna meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah.

Untuk TMMD kali ini, ada sejumlah pekerjaan fisik dan nonfisik yang telah dikerjakan 100 persen antara lain Pembuatan 50 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pembangunan jalan rabat 2.300 meter, pembangunan bak penampung air sebanyak 7 unit, 8 unit MCK serta kegiatan penyuluhan Kamtibmas dan bahaya narkoba, penyuluhan pertanian, lingkungan hidup.

BACA JUGA: Brigjen Antoninho: Turis Mancanegara Saksikan Pengibaran Bendera Merah Putih di Bukit Paralayang Ruhatu

Kemudian perikanan dan kelautan, KB dan stunting serta bencana alam dan Pemberian Tali Asih kepada Yayasan Anak Yatim dan Panti Asuhan sebagai wujud Kepedulian Sosial kepada masyarakat

Dia berharap Program TMMD di Pulau Letti dapat memupuk semangat kebersamaan dan nasionalisme yang hakiki agar ke depan tidak mudah terhasut dan terprovokasi oleh pihak tertentu.

Dengan demikian, kata dia, dapat menjaga semangat gotong royong, pelihara hasil program TMMD ini sebagai manfaat positif untuk masyarakat khususnya di Pulau Terluar Letti.

“Sebab, TNI AD selalu bersama rakyat dan bersatu dengan alam. NKRI adalah harga mati,” ujar Brigjen Antoninho.

Menurut Brigjen Antoninho, pelaksanaan TMMD khususnya di daerah-daerah pulau terluar Indonesia akan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Dia menyebut masyarakat dan Pemda setempat berterima kasih kepada KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak atas program ini.

“Masyarakat berharap semoga ke depan TMMD berikutnya tetap fokus terutama wilayah pulau-pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Timor Leste, Australia, Malaysia dan Papua Nugini maupun negara lain,” ujar Brigjen Antoninho.

Tujuannya, kata dia, untuk meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat, mengatasi kesulitan masyarakat setempat agar bisa mengejar ketertinggalannya sehingga dapat hidup setara dengan daerah lain.

Setelah selesai menutup TMMD ke-121, Danrem 151/Binaiya melanjutkan tugasnya meninjau Satgas Pengamanan Pulau Terluar Indonesia di Pulau Letti dan Pulau Kiser.

Satgas Pamputer tersebut saat ini sedang melaksanakan tugas Pengamanan Perbatasan Wilayah RI dengan Timor Leste.

Danrem melekaukan peninjauan untuk mengecek personel secara langsung di lapangan sekaligus memberikan motivasi untuk menjaga moril prajuritnya dalam melaksanakan tugas negara harus selalu semangat, disiplin tinggi.

“Tetap memegang teguh Sapta Marga, 8 Wajib TNI dan Sumpah Prajurit serta profesional, efektif, efisien dan modern dalam tugas sebagai pedoman dasar untuk kepentingan nasional,” ujar Brigjen Antoninho.

Danrem 151/Binaiya menjelaskan tugas Satgas Pegamanan Pulau Terluar/Pamputer merupakan sebuah kehormatan sejati yang paling hakiki dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta tanpa pamrih.

“Oleh sebab itu, maknai tugas ini sebagai panggilan ibu pertiwi yang harus ditanamkan secara mendalam dijiwai dan raga setiap prajurit untuk menjaga lndonesia dan merah putih di mana pun Anda bertugas. We Love indonesia Forever,” ujar Brigjen Antoninho.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler