Penjelasan PAN soal Cekcok Mumtaz Rais dengan Nawawi KPK di Pesawat

Jumat, 14 Agustus 2020 – 19:19 WIB
Mumtaz Rais di dalam pesawat. Foto: Instagram/mumtaz.rais

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (Waketum PAN) Yandri Susanto menjelaskan duduk perkara tentang insiden antara koleganya, Ahmad Mumtaz Rais dengan Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango di dalam pesawat Garuda Indonesia.

Yandri mengatakan bahwa putra Amien Rais itu memang menghidupkan ponsel di dalam pesawat rute Gorontalo-Jakarta yang tengah transit di Makassar.

BACA JUGA: Supriyanto Antok dan Mumtaz Rais Bukti Tampilnya Kaum Muda di Pilkada Sleman

"Artinya proses untuk menuju runaway atau pengumuman dari pramugari belum ada sama sekali," kata Yandri ditemui awak media di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (14/8).

"Penumpang yang lain belum masuk, artinya itu sesuatu yang biasa sebenarnya."

BACA JUGA: Jangan Pertentangkan Amien Rais Vs Zulkilfi Hasan, Ada Hanafi dan Mumtaz di Kepengurusan PAN

Menurut Yandri, ada kesalahpahaman antara Mumtaz dengan Nawawi. Akhirnya keduanya terlibat perdebatan.

"Ada kesalahpahaman dan mungkin ego masing-masing muncul terjadi debat. Kira-kira begitu dan saya kira itu sering terjadi di pesawat karena pemahaman penumpang berbeda, maunya kru kabin juga beda," lanjut dia.

BACA JUGA: Detik-Detik Drama Menegangkan Begal Sadis Tembak Kanit Pidum Polres OKI

Mengacu keterangan Mumtaz, kata Yandri, persoalan itu sebenarnya sudah diselesaikan di atas pesawat. Semua pihak yang terlibat insiden saling memaafkan.

"Sudah saling memaafkan dan saling bercanda dan saling memahami satu sama lain. Maka kami juga kaget ketika pihak Garuda atau Pak Nawawi melaporkan itu, esensinya apa, sih?" ucap dia.

Seharusnya, kata Yandri, persoalan itu tidak perlu diperpanjang ke ranah hukum. PAN pun berupaya memediasi semua pihak agar persoalan tidak masuk ke ranah hukum.

"Intinya kalau itu memang diproses, Mumtaz sebagai warga negara yang baik pasti akan mengikuti proses, tetapi alangkah baiknya itu tidak dilanjutkan sehingga tidak ada kegaduhan atau tidak ada persepsi yang lain-lain," terang Yandri lagi.

"Namun, kami juga minta Mumtaz untuk ambil pelajaran dari peristiwa ini, jangan sampai salah persepsi lagi dan terjadi lagi di waktu yang lain." (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler