Penjual Ubi Diserang Pakai Kapak, Istrinya Diiris

Minggu, 10 April 2016 – 05:30 WIB
Korban penganiayaan saat mendapat perawatan di UGD RSUD Merauke. Foto: dok/Cenderawasih Pos

jpnn.com - MERAUKE - Pasangan suami istri Yansenus Yansenmitan dan Yuliana bernasib nahas. Pasangan yang tinggal di gubuknya di Pasar Mopah, Merauke itu menjadi korban penyerangan oleh sekelompok Orang Tak Dikenal (OTK).

Akibat kejadian yang terjadi sekitar pukul 24.00 WIT, Kamis (7/4) itu, keduanya mengalami luka yang cukup parah dan dilarikan ke RSUD Merauke.

BACA JUGA: Polisi Gerebek Judi Online di Warnet

Saat ditemui Cenderawasih Pos, di Ruang UGD RSUD Merauke, Jumat (8/4) kemarin, Yansenus Yansenmitan terlihat menyedihkan. Sejumlah balutan di kepala akibat luka yang dialaminya. Sedangkan sang istri, sedang menjalani operasi akibat luka iris di bagian leher belakangnya.

Yansenus menjelaskan bahwa pada malam itu sekitar pukul 24.00 WIT, dirinya tidur di luar gubuk yang hanya ditutup dengan terpal, sedangkan istrinya berada di dalam gubuk, namun pintu tidak terkunci. 

BACA JUGA: Kerahkan Tim Gabungan, Tangkap Janda Muda tanpa Anak

Tiba-tiba ada empat orang masuk ke dalam gubuk dan langsung memarangi korban pada bagian kepala. "Ada juga yang pakai pisau dan kampak. Yang kapak, dia pakai bagian belakangnya lalu pukul bagian kaki saya,’’ katanya.

Sedangkan sebagian pelaku lainnya berada di luar. Setelah menganiaya korban, kemudian para pelaku tersebut meminta uang. Namun korban berteriak kepada istrinya untuk tidak kasih uang. Kemudian di antara pelaku itu langsung mengiris leher istri korban pada bagian belakang. "Saya juga dicekik saat itu,’’ terangnya.

BACA JUGA: Bak Film Action, Kelompok Bersenjata Rampok Bank BRI Tengah Hari Bolong

Setelah menganiaya kedua korban itu, para pelaku lari meninggalkan keduanya. "Tidak ada yang saya kenal di antara para pelaku itu,’’ kata korban yang sehari-harinya berjualan petatas atau ubi jalar di Pasar Mopah Merauke itu.

Terkait dengan penganiayaan terhadap pasutri tersebut, Unit Identifikasi Polres Merauke langsung melakukan identifikasi dan olah TKP, Jumat (8/4). Kapolres Merauke AKBP Sri Satyatama, SIK melalui Kabag Ops Kompol Marthin Koagouw, SH, membenarkan penganiayaan terhadap pasutri tersebut. "Terhadap kejadian ini, sementara dalam penyelidikan,’’ tandasnya. (ulo/fud/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Geger! 67 Peluru Aktif Ditemukan di Pesanggrahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler