jpnn.com, SURABAYA - Konsumsi aluminium di Indonesia meningkat karena peralihan bahan konstruksi dari kayu ke material aluminium extrusion.
Namun, peningkatan permintaan tidak diimbangi dengan stabilitas harga komoditas.
BACA JUGA: Coba Naik Angkutan Umum di Jakarta, Gimana Pak Menhub?
Hal itu berdampak terhadap penjualan beberapa produsen aluminium domestik. Salah satunya adalah PT Indal Aluminium Industry Tbk (Inai).
Tahun ini, nilai penjualan domestik anak perusahaan Maspion Group tersebut turun 42 persen dari Rp 445,49 miliar menjadi Rp 258,28 miliar.
BACA JUGA: Pengusaha Properti Harapkan Berkah Idulfitri
Padahal, kontribusi penjualan domestik Inai mencapai angka 70 persen.
Berkebalikan dengan penjualan domestik, penjualan ekspor justru meningkat 4,2 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.
BACA JUGA: Yes, Batik Air Akan Terbang ke India Sehari Dua Kali
Yakni, dari Rp 141,03 miliar menjadi Rp 146,97 miliar.
Executive Managing Director Inai Alim Prakasa mengungkapkan, peningkatan nilai ekspor terjadi karena pihaknya berhasil mendapat kepercayaan konsumen global.
Sementara itu, penurunan penjualan domestik disebabkan pengaruh suhu politik nasional maupun internasional yang mengakibatkan harga aluminium di dalam negeri menurun.
”Selain itu, terdapat perlambatan investasi di Indonesia,” jelas Alim.
Meski demikian, Alim optimistis Inai mampu mencatatkan pertumbuhan positif tahun ini dengan adanya peningkatan nilai ekspor.
Karena itu, Inai telah mempertimbangkan penambahan kapasitas produksi lewat perluasan lahan.
Dia mengungkapkan, akan ada penambahan fasilitas produksi surface finishing yang dapat meningkatkan efisiensi produksi dan nilai tambah produk.
Bukan hanya Inai, PT Alumindo Light Metal Industry Tbk (ALMI) turut mencatatkan tren positif untuk ekspor aluminium.
Hingga April 2017, penjualan ekspor perseroan tersebut bahkan meningkat 129,7 persen dengan pasar utama Amerika Serikat.
Meski demikian, ALMI tetap mencatatkan tren positif untuk penjualan domestik. Dari 7.393 ton pada 2016 menjadi 8.048 ton pada tahun ini.
Namun, kontribusi penjualan domestiknya masih sedikit jika dibandingkan dengan ekspor.
Direktur Utama Inai Alim Markus mengungkapkan, tren positif di pasar global mendorong pihaknya melakukan penjajakan pasar baru di Eropa dan Asia dengan produk aluminium sheet dan foil.
”Tapi, kami tetap meningkatkan suplai untuk pasar domestik untuk menahan masuknya produk sejenis dari Tiongkok ke Indonesia,” ujarnya. (pus/c23/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 12 Perusahan Belum Bayar THR
Redaktur & Reporter : Ragil