jpnn.com, JAKARTA - Permintaan kendaraan komersial di Indonesia terdongkrak pemulihan harga komoditas sepanjang 2017.
Tren itu pun diperkirakan terus berlanjut hingga akhir 2018 dengan pertumbuhan permintaan kendaraan niaga 10-15 persen dibanding tahun lalu.
BACA JUGA: Menteri Nasir: Industri Jangan Merusak Lingkungan
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohanes Nangoi mengatakan, industri kendaraan komersial telah tumbuh signifikan.
”Namun, memang belum mencapai titik tertinggi seperti 2013–2014 lalu,” ujarnya saat pembukaan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018 di Jakarta, Kamis (1/3).
BACA JUGA: Pemerintah Kucurkan Rp 1 Triliun untuk Industri Kelapa
Untuk tahun ini, daya dobrak pertumbuhan industri tersebut, terutama, disebabkan kenaikan harga komoditas kelapa sawit dan batu bara.
Penjualan domestik kendaraan komersial sepanjang 2017 mencapai 235.310 unit.
BACA JUGA: Industri Pengolahan Susu Harus Segera Serahkan Proposal
Penjualan truk naik 45 persen, pikap naik 6 persen, dan double cabin naik 46 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ekspor kendaraan komersial 2017 tercatat 27.358 unit atau naik sembilan persen terhadap tahun sebelumnya.
Target ekspor kendaraan niaga pun mencapai 35 ribu unit tahun ini.
Untuk itu, pihaknya berinisiatif membuat acara pertemuan antara kendaraan komersial dan pebisnis untuk mempermudah transaksi di antara mereka.
Pameran yang baru kali pertama diselenggerakan Gaikindo tersebut melibatkan tujuh APM (agen pemegang merek) dan tiga ribu pelaku industri sebagai pembeli potensial.
GIICOMVEC diharapkan dapat semakin menggairahkan industri kendaraan komersial di tanah air.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan, kemampuan nasional untuk kendaraan komersial sudah cukup kuat.
”Makin besar pertumbuhan ekonomi nasional dan semakin pulihnya perekonomian global serta tentu semakin tingginya ataupun normalnya harga komoditas, semakin mendorong pula peningkatan produksi kendaraan komersial di Indonesia,” ujar Airlangga. (vir/c25/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Moeldoko: Pertumbuhan Industri dan Pertanian Harus Imbang
Redaktur & Reporter : Ragil