Penjualan LNG Tangguh ke Korea Dihentikan

BP Migas Negosiasi dengan Kontraktor Jepang

Selasa, 10 November 2009 – 16:05 WIB

JAKARTA - Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) terus menegosiakan kontrak harga jual LNG Tangguh dengan Chubu Electric dari JepangDi sisi lain, penjualan gas ke Kogas, Korea telah dihentikan

BACA JUGA: Pusri Holding Operasikan 15 Pabrik



Menurut Kepala BP Migas R Priyono, saat ini status negoisasinya sudah mendekati kesepakatan untuk mencapai Perjanjian Jual Beli Gas
"Rencana volume penjualannya adalah sekitar 0,5 juta ton per tahun selama tiga tahun, atau bisa dikatakan setara dengan total 18 kargo dengan penawaran harga yang diajukan pembeli cukup tinggi," jelas Priyono dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi VII DPR  RI, Selasa (10/11).

Lebih lanjut dijelaskannya, penjualan LNG Tangguh ke Kogas untuk sementara ini tidak dapat dilanjutkan

BACA JUGA: 3 PLTU Siap Beroperasi

"Proses negoisasi penjualan ke Kogas terpaksa tidak kami lanjutkan
Kami melihat bahwa kondisi ekonomi di Korea masih belum pulih," paparnya.

Sementara mengenai swapping (penukaran) LNG  Bontang ke LNG Tangguh, Priyono menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan untuk menghindari pemotongan produksi gas Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Kalimantan Timur (Total, Vico dan Chevron) dan KKKS ExxonMobil di Nanggroe Aceh Darussalam karena adanya penggurangan volume komitmen pembelian LNG oleh pembeli Jepang, Korea dan Taiwan.

"Kami melakukannya dengan prinsip Btu (British thermal unit) diganti Btu,  sehingga tidak terjadi pengurangan harga jual dari Bontang maupun dari Tangguh," tambahnya

BACA JUGA: Oktober 2009, Konversi Mitan Capai 89 Persen



Untuk diketahui, swapping ini juga dilakukan setelah kelebihan gas produksi KKKS telah dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik seperti pemenuhan gas untuk pabrik pupuk Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan penjualan LPG dari Bontang ke Pertamina(cha/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... APBN-P: Harga Minyak USD61 per Barel


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler