JAKARTA - Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) terus menegosiakan kontrak harga jual LNG Tangguh dengan Chubu Electric dari JepangDi sisi lain, penjualan gas ke Kogas, Korea telah dihentikan
BACA JUGA: Pusri Holding Operasikan 15 Pabrik
Menurut Kepala BP Migas R Priyono, saat ini status negoisasinya sudah mendekati kesepakatan untuk mencapai Perjanjian Jual Beli Gas
Lebih lanjut dijelaskannya, penjualan LNG Tangguh ke Kogas untuk sementara ini tidak dapat dilanjutkan
BACA JUGA: 3 PLTU Siap Beroperasi
"Proses negoisasi penjualan ke Kogas terpaksa tidak kami lanjutkanSementara mengenai swapping (penukaran) LNG Bontang ke LNG Tangguh, Priyono menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan untuk menghindari pemotongan produksi gas Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Kalimantan Timur (Total, Vico dan Chevron) dan KKKS ExxonMobil di Nanggroe Aceh Darussalam karena adanya penggurangan volume komitmen pembelian LNG oleh pembeli Jepang, Korea dan Taiwan.
"Kami melakukannya dengan prinsip Btu (British thermal unit) diganti Btu, sehingga tidak terjadi pengurangan harga jual dari Bontang maupun dari Tangguh," tambahnya
BACA JUGA: Oktober 2009, Konversi Mitan Capai 89 Persen
Untuk diketahui, swapping ini juga dilakukan setelah kelebihan gas produksi KKKS telah dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik seperti pemenuhan gas untuk pabrik pupuk Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan penjualan LPG dari Bontang ke Pertamina(cha/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... APBN-P: Harga Minyak USD61 per Barel
Redaktur : Antoni